ArtifactBerita

Tidak Mendapatkan Pemain yang Cukup, Valve Hentikan Pengembangan Artifact 2.0

Sejak tahun lalu, Valve berusaha untuk menghidupkan kembali game kartu mereka yang sempat gagal yaitu Artifact. Caranya adalah dengan merombak elemen-elemen penting dalam permainan dan menghadirkan banyak kartu baru. Sayangnya setelah beberapa bulan melakukan update berkala dan membuka akses closed beta, proyek Artifact 2.0 sepertinya akan dihentikan dan sepertinya tidak akan disentuh kembali.

Keputusan tersebut dipaparkan langsung oleh Valve melalui pengumumannya tanggal 5 Maret 2021. Dalam pengumuman tersebut, Valve menyebutkan bahwa “tidak bisa mendapatkan pemain aktif dengan jumlah yang cukup.” Meskipun cukup puas dengan perkembangan yang ada sejauh ini, kurangnya jumlah pemain tersebut membuat Valve memutuskan pengembangan Artifact 2.0 tidak layak dilanjutkan.

Tapi di saat yang sama Valve juga mengakui bahwa baik Artifact maupun Artifact 2.0 masih punya basis pemain. Atas alasan itu Valve memutuskan untuk membuka akses Artifact dan Artifact 2.0 secara gratis. Hanya saja Valve tidak akan memberikan update ke kedua game sama sekali.

valve-hentikan-pengembangan-artifact

Artifact bisa kamu mainkan sepenuhnya dengan konten yang lengkap. Kamu akan langsung memiliki semua kartu yang ada, serta bisa mengakses mode permainan yang sebelumnya berbayar atau memerlukan tiket khusus. Kartu yang ada juga tidak bisa kamu jual atau beli. Buat kamu yang sudah pernah membeli kartu, kamu akan mendapatkan kartu edisi khusus sebagai kompensasi.

Sementara itu untuk Artifact 2.0 kamu bisa bermain dengan gratis tanpa perlu beta access. Tapi untuk mendapatkan semua kartu yang ada kamu harus bermain. Kamu tidak bisa membeli atau menjual kartu yang ada.

Sejak rilis di akhir tahun 2018, Artifact langsung dihadapkan dengan situasi yang berat. Game kartu besutan Valve ini menuai banyak kritisi akibat gameplay-nya yang rumit serta sistem ekonominya yang tidak bersahabat. Game tersebut dengan cepat kehilangan pemain dan dianggap mati. Valve kemudian berusaha menghidupkannya kembali dengan melakukan perombakan. Sayangnya di tengah banyaknya saingan di genre game kartu, niat tersebut pada akhirnya juga terhenti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *