Apex LegendsBerita

Wolfpack Artic Menjuarai ALGS Championship – APAC South

Turnament Apex Legend Global Series (ALGS) telah sampai di babak akhir yang berlangsung pada 5 Juni 2021 lalu. Mempertemukan berbagai tim terkuat dari daerahnya masing-masing, tim Indonesia Wolfpack Arctic sukses menjadi juara di ALGS Championship: APAC South.

Pada awalnya turnamen ini seharusnya berjalan secara offline (LAN). Akan tetapi karena pandemi COVID-19 dan juga beberapa faktor lain turnamen ini terpaksa harus dilakukan secara online dan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Amerika Utara, Amerika Selatan, EMEA, APAC North dan APAC South.

Selain Wolfpack Artic, ada juga perwakilan tim Indonesia yang lolos ke ajang ini, salah satunya Wolfpack Shadow, Noir, dan Bios Esports.

Wolfpack Artic berhasil mendapatkan Champion di match pertama, akan tetapi pada match ke empat hingga enam mereka mengalami too soon yang hampir mengancam posisi mereka tertinggal oleh tim Tom Yum Kung dari Thailand. Namun pada match terakhir, Tom Yum Kung gugur di posisi 18 dan Artic yang mendapatkan 8 kill juga sekaligus berhasil meraih champion pada match terakhir itu. Hasil itu membuat Wolfpack Artic keluar sebagai juara ALGS Championship: Apac South dengan 78 poin, selisih 2 poin dari tim Tom Yum Kung yaitu 76 poin.

Tetap Yakin Hingga Ronde Akhir

Metaco juga dapat berkesempatan untuk mewawancara Rizky “Kisanss” Nugraha tentang bagaimana pengalaman dia bermain di turnamen ALGS ini bersama dengan tim Wolfpack Artic.

“Kita ga nyangka bakal bisa sejauh ini, tapi selama APAC South latihan kita juga lumayan konsisten dari awal turnamen ampe final.” Kisanss juga mengakui dia dan timnya mengalami masalah di match empat – enam disaat mereka sudah memiliki poin yang cukup besar.

“Waktu kita udah dapet match point di game ketiga, kita lumayan diincer sama hampir banyak tim, terus jadinya kita di game 4,5,6 too soon terus karena di-grief.”

Akan tetapi di match ke tujuh, Wolfpack Artic berhasil kembali mendapatkan champion yang juga mengakhiri turnamen tersebut sebagai juara ALGS.


“Di game terakhir waktu kita abis too soon terus, kita bertiga punya feeling “Ini game terakhir kita, kita harus buktiin kalo Indonesia juga bisa.” terus udah gitu ya kita semua maennya langsung all out di game terakhir,” respon Kisanss mengenai game 4,5, dan 6.

Game paling berkesan buat gw mungkin game 1 sama 7. Dibuka dengan Champion, diakhiri dengan juara. Untuk tim Indonesia yang berjuang bersama kami, kalian semua telah melakukan yang terbaik dan teruslah berusaha.”

Akhir kata dari Wolfpack Artic

Dengan hasil ini mereka berhak membawa pulang hadiah sebesar $177,319 atau setara 2,3 Miliar Rupiah. Hadiah turnamen ini sendiri didapatkan dari hasil penjualan skin di game Apex Legends. Selain itu Wolfpack Artic pun sudah mempunyai tiga gelar juara yang mereka kumpulkan selama ini. Sebelumnya Wolfpack Artic juga juara di GLL Masters dan FFL Tournament.

Kisanss juga mengharapkan scene esports Apex Legends di Indonesia kembali ramai. Bahwa sebenarnya banyak sekali pemain Apex Legends Indonesia yang mempunyai bakat tetapi tidak bisa tersalurkan secara baik.

Melalui Instagram, Wolfpack sedikit menyinggung sponsorship di Indonesia yang terlalu mempedulikan followers daripada prestasi tim itu sendiri. Dikutip dari Instagram mereka, “butuh pembuktian apalagi? Tapi mana sponsornya?? Di Indonesia sponsor butuh followers social media timnya banyak, followers para playernya juga banyak. Di situ ada nilai jual … ga menang gpp yg penting angkanya guede.”

Semoga dengan prestasi yang berhasil dibawa oleh Wolfpack Artic dan tim Indonesia lainnya, bisa membuat scene Apex Legends di Indonesia kembali bersemi.

Ingin tahu kabar berita esports dan game terbaru lainnya? kalau gitu tunggu apalagi untuk follow Facebook dan Instagram Metaco!