Anak Sejati Alam Liar, Inilah Kisah Hero Agudo di Honor of Kings Global!
Agudo adalah anak sejati dari alam liar. Sahabat terbaiknya adalah makhluk raksasa bernama Furball, dan bersama-sama mereka menjadi kekuatan yang mampu menghadapi bahkan pasukan besar sekalipun. Sejak kecil, Agudo telah hidup di hutan lebat yang menutupi perbukitan wilayah Tiga Kerajaan, menjadikannya seorang ahli sejati dalam hal tumbuhan dan obat-obatan alami. Ia juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan liar dan makhluk buas. Inilah Kisah hero Agudo di Honor of Kings Global!
Kisah Hero Erin di Honor of Kings Global!
Di medan perang, Agudo dapat menggunakan bom benih raksasa yang sering kali menciptakan kekacauan di antara musuh-musuhnya. Ia juga mampu memanggil hewan-hewan hutan untuk membantunya, hingga para perusak alam benar-benar memahami kekuatan gunung yang sesungguhnya. Agudo, prajurit ajaib yang terkenal di seluruh Yi, adalah seorang gadis muda yang dibesarkan oleh kaum feralis dan dikenal sebagai Anak Hutan yang berjuang di sisi manusia.
Saat masih bayi, Agudo ditinggalkan di pegunungan dan diadopsi oleh makhluk buas yang mendiami wilayah itu. Ia dengan cepat menjadi sahabat karib Furball, dan bersama-sama mereka menjelajahi seluruh pegunungan, menemukan benih-benih ajaib, serta berbaur dengan feralis dan hewan liar lainnya. Seiring waktu, Agudo menyatu dengan alam pegunungan. Meskipun menjadi satu-satunya manusia di antara mereka, ia tidak pernah merasa sendirian.
Ketika perang pecah di wilayah Tiga Kerajaan, api peperangan menyebar hingga ke pegunungan, menyebabkan kelaparan yang melanda rumah Agudo. Demi membantu kaumnya bertahan di musim dingin yang kejam, Agudo dan Furball menyelinap keluar dari pegunungan untuk mencuri makanan dari manusia. Namun, mereka tertangkap oleh pasukan Yi dari kerajaan Shu. Alih-alih menghukum mereka, para prajurit justru memberi mereka makanan dalam jumlah besar untuk dibawa pulang.
Pengalaman ini mengubah pandangan Agudo tentang manusia. Akhirnya, bersama Furball, ia kembali ke Yi, membawa ramuan obat dari pegunungan serta kekuatan sebagai Anak Hutan. Keputusannya ini menghidupkan kembali semangat pasukan Yi yang memperjuangkan keadilan, sekaligus menjadi titik balik bersejarah bagi hubungan antara manusia dan kaum feralis di Tiga Kerajaan.

Agudo tumbuh menjadi anak yang liar namun berprinsip. Setiap hari, ia berkelana bersama Furball dan hewan-hewan lainnya. Pada usia lima tahun, mereka secara tak sengaja memasuki hutan ajaib dan tersesat. Dalam keadaan lapar, Agudo menemukan sebuah pohon kuno yang bersinar. Ketika ia terbangun, sudah tiga hari berlalu, hutan itu menghilang, dan hanya ada sebutir benih hijau di telapak tangannya sebagai bukti kejadian tersebut.
Setelah kembali ke desa, kepala desa menegurnya dengan tongkat, tetapi kemudian menemaninya hingga tertidur sambil menceritakan legenda tentang Hutan Kosong hutan yang berpindah tempat dan tak pernah melepaskan orang-orang yang masuk ke dalamnya. Namun, bukannya takut, Agudo justru semakin tertarik dengan misteri hutan itu. Sejak saat itu, ia semakin berani menjelajahi pegunungan, mencoba menemukan hutan ajaib itu lagi. Meskipun tak pernah berhasil, ia menjadi ahli dalam seluk-beluk hutan, mengenali semua tumbuhan di sekitarnya mulai dari benih yang meledak saat diinjak hingga tanaman merambat yang menjalar di bawah tanah.
Suatu malam, Agudo dan Furball kembali menyelinap ke kamp Shu untuk mencuri makanan. Dengan hati-hati, mereka bergerak di antara bayangan, semakin dekat dengan persediaan makanan. Namun tiba-tiba, Furball berhenti mendadak, membuat Agudo terjatuh. Secepat kilat, ia mengangkat ketapelnya dan membidik ke arah sosok di kegelapan. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk membawa kabur semua persediaan makanan. Dengan suara peluit, rekan-rekan mereka yang bersembunyi di hutan segera beraksi, membawa ransum ke pegunungan. Dengan semua makanan ini, desa tak perlu pindah. Saat musim semi tiba, mereka bisa menanam kembali. Yang terpenting bagi Agudo ia menang!

Namun, saat menatap kamp Shu yang mulai ramai, kebanggaan dalam dirinya bercampur dengan keraguan. Ia teringat bagaimana pertama kali ia tertangkap oleh Tuan Fan, seorang prajurit yang selalu berhasil menggagalkannya. Dari percakapan mereka, Agudo mulai bertanya-tanya: Jika mereka terus bergerak lebih dalam ke pegunungan, apa mereka tidak akan kehabisan tempat? Apa manusia di luar sana benar-benar sejahat yang diceritakan para tetua?
Tiba-tiba, terdengar suara benda jatuh di luar tenda. Zhang Fei segera melompat keluar dengan perisai di tangan, bersiap menghadapi ancaman. Namun, di bawah sinar matahari pagi yang masih redup, matanya tertuju pada seorang gadis kecil dan seekor binatang besar yang berdiri di luar kamp yaitu Furuball dan Agudo. Kongming pun hanya tersenyum melihat sosoknya.