Sejumlah Pemain Fortnite Dapatkan Ganti Rugi dari FTC!
Kasus Fortnite yang mengejutkan terjadi ketika permainan ini menerapkan praktik premium yang tergolong ilegal di Amerika pada tahun 2022. Praktik ini melibatkan penggunaan metode bernama “Dark Pattern” dan pengumpulan data anak-anak di bawah umur, lebih tepatnya belasan tahun, tanpa memiliki izin. Mari kita bahas!
Praktik Dark Pattern
Praktik Dark Pattern ini melibatkan penempatan tombol pembelian di posisi yang mudah diklik, sehingga pemain dapat melakukan pembelian dengan mudah tanpa sengaja. Hal ini tentunya dirasa sangat tidak adil dan dapat menyebabkan kesalahan pembelian yang tidak diinginkan. Seharusnya, pembelian premium perlu melalui proses verifikasi yang rumit guna mencegah si konsumen salah membeli.
Peristiwa ini terjadi karena Fortnite menggunakan metode Dark Pattern yang ilegal pada tahun 2022, serta mengumpulkan data anak-anak di bawah umur 13 tahun tanpa izin yang sah. FTC berhasil menangani kasus pembelian skin ilegal dan pelanggaran hak anak pada tahun 2022. Sebagai konsekuensinya, Epic Games diwajibkan untuk membayar denda yang signifikan, yaitu US$72 juta, atau sekitar Rp1,14 triliun.
Menurut FTC, para pemain Fortnite yang berhak menerima ganti rugi akan menerima pemberitahuan dalam waktu seminggu. Besaran ganti rugi yang diterima masing-masing pemain sekitar US$114. Meskipun harus menunggu lama, para pemain yang terkena ini akhirnya dapat menerima kompensasi yang layak.
Maraknya Penggunaan Dark Pattern
Sayangnya, praktik Dark Pattern masih umum di game premium, dan pemain di negara-negara lain yang tidak memiliki perlindungan hukum yang kuat mungkin tidak dapat menerima ganti rugi seperti yang diberikan kepada pemain di Amerika. Praktik ini juga digunakan oleh Diablo IV dalam beberapa kesempatan, sehingga perlu diingat bahwa permainan premium harus memiliki proses pembelian yang adil dan transparan.
Dengan demikian, kasus Fortnite yang mengejutkan ini menjadi peringatan bagi pengembang game untuk tidak menggunakan praktik “Dark Pattern” dan untuk selalu memprioritaskan keamanan dan hak-hak pemain. Pemain juga harus berhati-hati ketika melakukan segala macam pembelian di dalam game dan selalu memeriksa proses pembelian sebelum melakukan konfirmasi.
