Trophy Hunter PS, Hakoom, Pensiun! Berikut Detailnya
Dunia Trophy Hunter PlayStation (PS) kehilangan salah satu sosok ikoniknya, Hakoom, yang dikenal luas sebagai trophy hunter PS paling berdedikasi. Setelah 17 tahun memburu trofi dan mencatat rekor dunia sebanyak lima kali, Hakoom memutuskan pensiun.
Keputusan ini dipicu akibat insiden besar yang melibatkan pencurian data oleh oknum pegawai PlayStation yang berujung pada ban permanen akunnya. Kejadian tersebut memicu protes dari komunitas yang mana mengangkat perdebatan tentang keamanan data pengguna dan transparansi kebijakan PlayStation.
Pencurian Data Hakoom
Alasan di balik keputusan pensiun Hakoom sangat mengejutkan. Data sensitif pribadinya dicuri dan dijual oleh pegawai PlayStation sendiri, yang berujung pada ditangguhkannya akun Hakoom dari platform tersebut. Melalui unggahan di media sosial, Hakoom mengungkap bukti berupa gambar informasi internal yang menunjukkan akses ilegal ke akunnya.
Pihak PlayStation, dalam respons awalnya, menyebut bahwa akun Hakoom di-ban karena dianggap mendapatkan trophy secara tidak sah. Namun, Hakoom memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana ia memperoleh trofi-trofi tersebut. Menurutnya, trofi yang diakui PlayStation sebagai pelanggaran didapatkan melalui fitur Trophy Pop di PS5, yang secara otomatis meng-update data saat berpindah konsol.
Kontroversi Trophy Platinum Instan
Dalam perjalanannya sebagai trophy hunter PS, Hakoom dikenal sering mengejar game-game dengan trofi platinum yang bisa diperoleh dalam hitungan menit. Banyak di komunitas yang memahami bahwa ini adalah praktik umum di kalangan trophy hunter untuk memperkuat peringkat mereka. Namun, praktik ini sering dikritik karena “terlalu mudah” dan tidak sebanding dengan usahanya.
Sebelumnya, Hakoom juga beberapa kali terlibat kontroversi yang membuatnya dihapus sementara dari leaderboard PSNprofiles. Tuduhan utama yang dilontarkan mengungkap vahwa akunnya dikelola oleh lebih dari satu orang, yang memungkinkan perolehan trophy di beberapa game secara simultan. Meskipun demikian, Hakoom menolak tuduhan ini dan menegaskan bahwa seluruh trophy diperoleh melalui usahanya sendiri.
Kasus yang menimpa Hakoom baru-baru ini tidak hanya mengguncang komunitas trophy hunter PS, tetapi juga mengangkat pertanyaan serius mengenai keamanan data pribadi para pengguna PlayStation. Dugaan bahwa pegawai internal PlayStation bisa mengakses dan menjual data pengguna tanpa sepengetahuan pemilik akun menjadi perhatian utama.
Saat artikel dibuat, belum ada pernyataan resmi dari Sony PlayStation mengenai insiden tersebut. Diamnya pihak PlayStation hanya memperburuk situasi yang menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran di kalangan pemain sekaligus pengamat industri game. Menurut kamu?