Berikut Alasan Ghost of Tsushima Diterima di Jepang Walaupun Tidak Akurat!
Ketika berbicara tentang game yang berhasil menyentuh hati para pemainnya, Ghost of Tsushima dari Sucker Punch Productions menjadi salah satu contohnya. Meski tidak sepenuhnya akurat secara sejarah, game ini diterima dengan baik di Jepang, berkat pendekatannya yang tidak memaksakan sejarah dan tetap mengedepankan aspek hiburan.
Tema Sejarah Feodal Jepang
Sejarah Jepang yang kaya, khususnya era samurai dan ninja, sering kali menjadi sumber inspirasi berbagai media, termasuk video game. Namun, seringkali karya-karya dari luar Jepang menghadapi masalah dalam merepresentasikan budaya dan sejarah yang kompleks ini. Banyak dari mereka mendapatkan reaksi negatif karena ketidakakuratan dalam representasi budaya.
Namun, Ghost of Tsushima mengambil pendekatan yang berbeda dengan lebih fokus pada narasi yang menghibur daripada “memaksa” untuk mempertahankan akurasi sejarah yang ketat.
Pendekatan Unik Ghost of Tsushima
Ghost of Tsushima menggambarkan periode ketika Jepang sedang menghadapi invasi Mongol pada abad ke-13. Game ini mengambil inspirasi dari sejarah, namun melakukan modifikasi yang signifikan untuk menciptakan gameplay yang lebih dramatis. Misalnya, terdapat perubahan dari aspek geografi dan kostum, yang pada gilirannya menciptakan dunia yang lebih menarik untuk dijelajahi.
Fokus pada Hiburan, Bukan Rekonstruksi Historis
Salah satu aspek yang membuat Ghost of Tsushima berhasil adalah ketidakberpihakan dalam menyisipkan ideologi atau pandangan yang sering kali dapat mempengaruhi cara orang melihat sejarah Jepang. Game ini mengutamakan kesenangan bermain, sehingga para pemain dapat menikmati ceritanya tanpa merasa terbebani oleh pemaksaan nilai-nilai tertentu.
Berbeda dengan beberapa karya yang mendapatkan reaksi negatif di Jepang, Ghost of Tsushima justru diterima dengan baik. Sejarawan dan analis budaya, Kensaku Namera, mencatat bahwa penerimaan ini disebabkan oleh fakta bahwa game ini tidak menyisipkan pemaksaan budaya atau ideologi asing. Ini memberi keleluasaan kepada pemain Jepang untuk menikmati gamenya tanpa merasa tertekan oleh pandangan luar.
Langkah Otentikasi yang Dilakukan Sucker Punch
Untuk memastikan keaslian budaya dalam Ghost of Tsushima, Sucker Punch melakukan berbagai upaya. Mereka berkonsultasi dengan sejarawan Jepang dan menggunakan teknologi motion capture dari ahli pedang lokal. Pendekatan ini membantu menciptakan feel yang lebih otentik, sekaligus menambah lapisan kedalaman pada karakter dan alur ceritanya tanpa harus terjebak dalam ketidakakuratan sejarah.
Menariknya, Sucker Punch juga memilih untuk tidak memasukkan tokoh sejarah nyata ke gamenya. Ini merupakan keputusan yang diambil setelah mendapatkan masukan dari konsultan budaya, sehingga game tersebut dapat berfungsi sebagai sebuah karya seni yang berdiri sendiri, terlepas dari tuntutan untuk mereproduksi sejarah secara akurat.
Penerimaan Ghost of Tsushima menunjukkan bahwa akurasi sejarah bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan sebuah game bertema sejarah. Pemahaman budaya yang mendalam dan fokus pada hiburan juga memainkan peran yang sangat penting.
Namera menjelaskan bahwa ketika sebuah game mampu menawarkan gameplay yang menghibur, ditambah dengan pemahaman yang baik mengenai konteks budaya, maka ia akan diterima dengan lebih baik oleh pasar.
Sumber: Automaton