Berita

Eksekutif Baldur’s Gate 3 Soroti Penyebab Anjloknya Prince of Persia: The Lost Crown

Kontroversi menyelimuti Ubisoft setelah penjualan Prince of Persia: The Lost Crown dilaporkan jauh di bawah ekspektasi. Michael Douse, eksekutif dari Larian Studios yang terkenal lewat Baldur’s Gate 3, mengungkapkan pendapat yang menyentil kebijakan rilis Ubisoft.

Menurutnya, strategi perilisan game ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat performa penjualan The Lost Crown tak memuaskan. Bagaimana sebenarnya strategi tersebut berperan dalam melemahkan potensi gamenya di pasaran? Mari kita telaah lebih dalam.

Penyebab Rendahnya Penjualan

eksekutif baldur's gate 3

Douse menyoroti bahwa keputusan Ubisoft untuk meluncurkan The Lost Crown di Epic Games Store dan Ubisoft Store terlebih dahulu, tanpa memasukkannya ke Steam sejak awal, adalah langkah yang kurang bijak. Steam sebagai platform raksasa yang populer di kalangan gamer PC, memiliki basis pengguna yang luas, sehingga rilis di platform lain saja dianggap membatasi jangkauan game tersebut.

Rencana Ubisoft yang baru akan menghadirkan Prince of Persia: The Lost Crown di Steam sekitar tujuh bulan setelah perilisan awal menuai kritik pedas. Menurut Douse, ini adalah langkah yang kurang efektif, bahkan merugikan. Keterlambatan tersebut dianggap menghambat potensi awal game untuk mendapatkan respon pasar yang lebih besar, terutama mengingat popularitas Steam yang tak tertandingi sebagai platform distribusi digital.

Epic Games Store dan Ubisoft Store, meskipun memiliki keunikan masing-masing, dinilai belum mampu menarik perhatian pengguna PC dalam jumlah besar. Sejak rilisan game Ubisoft besar seperti Far Cry 6 pada tahun 2021, tidak banyak pemain PC yang setia menggunakan kedua platform ini, sehingga eksklusivitas di platform tersebut menjadi langkah yang dirasa memicu kekecewaan.

Penerimaan Kritik dan Skor Positif, Namun Penjualan Tetap Rendah

eksekutif baldur's gate 3

Di tengah performa penjualan yang lesu, The Lost Crown justru mendapat penerimaan yang cukup baik di kalangan kritikus. Skor Metacritic yang berkisar antara 85 hingga 87 mengindikasikan kualitas gameplay dan desain yang patut diapresiasi. Sayangnya, rating positif ini tidak berbanding lurus dengan jumlah kopi yang terjual.

Berdasarkan data, meski banyak respons positif dari kritikus, langkah Ubisoft yang hanya merilis game ini di dua platform dengan jangkauan yang lebih terbatas terbukti menjadi keputusan yang kontraproduktif. Pemain yang berpotensi tertarik dan mencari gamenya di Steam pun harus menunggu lama atau bahkan mengabaikannya karena ketiadaan di platform tersebut.

Akibat Penjualan Rendah

Kejatuhan performa penjualan Prince of Persia: The Lost Crown memberi dampak serius terhadap franchise tersebut. Rencana sekuel, yang sebelumnya sudah diusulkan oleh beberapa anggota tim pengembang, akhirnya batal karena rendahnya penjualan. Bahkan, ide alternatif berupa dua ekspansi DLC juga tidak diterima, lantaran Ubisoft merasa rilis tambahan konten justru akan memperburuk kondisi finansial dari penjualan game yang sudah lebih dulu underwhelming.

Lebih lanjut, Ubisoft memutuskan untuk membubarkan tim yang bertanggung jawab atas pengembangan The Lost Crown dan mengalihkan mereka ke proyek lain. Langkah tersebut memperlihatkan betapa Ubisoft tidak memiliki niat untuk melanjutkan franchise ini dalam waktu dekat.

Sang eksekutif Baldur’s Gate 3 itu berpendapat, seandainya Ubisoft lebih peka dengan kebutuhan pemain, khususnya untuk merilis di Steam sejak awal, besar kemungkinan penjualan The Lost Crown akan lebih tinggi. Hal tersebut seharusnya bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi Ubisoft untuk ke depannya.