Perlu Koneksi Internet, Perubahan Resident Evil Mobile Dapat Respons Negatif
Bagi para penggemar setia seri “Resident Evil,” perubahan terbaru ini mungkin terasa mengejutkan. Baru-baru ini Capcom menerapkan kebijakan yang mengharuskan pemain Resident Evil Mobile untuk terhubung ke internet saat memulai gamenya. Sebuah langkah yang membuat banyak pemain kecewa, terutama bagi mereka yang mengandalkan fleksibilitas bermain game mobile di mana saja tanpa harus khawatir soal koneksi internet.
Kebjiakan Baru yang Menuai Protes
Pada awal perilisannya, Resident Evil Mobile bisa dinikmati secara offline. Namun, kebijakan baru ini mengharuskan pemain untuk selalu terhubung ke internet setiap kali memainkan game tersebut. Pengumuman ini pertama kali muncul di forum Reddit melalui unggahan seorang pengguna bernama Hall_such, yang langsung mendapat respon beragam dari komunitas.
Langkah ini diyakini berkaitan dengan pemeriksaan Digital Rights Management (DRM). Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Capcom, spekulasi ini muncul karena banyaknya game modern yang menggunakan metode serupa guna melindungi hak cipta dan meminimalisir pembajakan.
Pertimbangan untuk Melakukan Refund
Reaksi negatif dari para player pun sudah tak terelakkan lagi. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kebijakan baru tersebut. Tidak sedikit yang mempertimbangkan untuk meminta pengembalian dana (refund) atas ketidakpuasannya terhadap perubahan ini. Hanya saja, ada kekhawatiran bahwa permintaan refund tidak akan direspons secara serius oleh Capcom, mengingat penjualan game mobile biasanya tidak sebesar versi konsol atau PC.
Keputusan ini juga dianggap kurang sesuai dengan harapan para pemain terhadap game mobile yang seharusnya menawarkan fleksibilitas tinggi — terutama ketika menyangkut aspek “bermain kapan saja dan di mana saja.” Dalam kasus ini, ketergantungan pada koneksi internet justru membatasi kenyamanan dan fleksibilitas tersebut.
Kebijakan Capcom ini mengundang pertanyaan lebih lanjut tentang arah masa depan game mobile, terutama untuk game premium dengan harga yang cukup tinggi seperti Resident Evil Mobile. Apakah kebijakan serupa bakal diikuti oleh pengembang lain? Ataukah ini justru akan menjadi pelajaran bagi perusahaan game untuk lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan?
Bagi Capcom, keputusan ini mungkin merupakan langkah yang mereka ambil guna melindungi hak cipta dan data mereka, namun di sisi lain, mereka berisiko kehilangan loyalitas dari basis pemain mereka yang telah mendukung franchise Resident Evil selama bertahun-tahun. Walaupun skalanya tidak terlalu besar, namun tetap saja bakal memiliki impact, terutama di kalangan gamer mobile.
Sebagai penggemar Resident Evil, kita tentu berharap Capcom dapat menemukan jalan tengah yang menguntungkan semua pihak, tanpa mengorbankan kenyamanan dan kepuasan si konsumen. Mari kita tunggu bagaimana respons Capcom terhadap protes ini — apakah mereka akan bertahan dengan kebijakan baru tersebut, atau mengambil langkah untuk memperbaikinya demi menjaga hubungan baik dengan komunitasnya.