BeritaLeague of Legends

Imbas PHK Riot Games Berdampak ke Goyahnya Kompetisi LEC, Kenapa?

Kita tahu, bahwa belum lama ini Riot Games memutuskan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada beberapa mantan pegawainya. Hal itu juga berbuntut kepada ditutupnya Riot Forge, developer yang berada di bawah bendera Riot Games.

Imbas dari PHK tersebut, mengganggu sektor game apapun, termasuk League of Legends, VALORANT, serta judul yang lain. Tidak hanya itu, PHK Riot Games juga mengganggu aktivitas ekosistem esports-nya secara keseluruhan.

Yap, itulah yang terjadi pada League of Legends EMEA Championship (LEC), kompetisi musiman yang seringkali diadakan di wilayah Eropa. Bisa dikatakan, LEC merupakan turnamen domestik LoL yang diadakan setiap tahunnya.

Kompetisi LEC turut mendapat imbas dari PHK yang terjadi di lingkungan Riot Games. Hal tersebut diungkapkan oleh Laporan dari Richard Lewis, pegiat esports khususnya LoL, di Eropa.

Sumber: Riot Games

Menurutnya, terdapat 30 orang yang terlibat di balik layar LEC yang di-PHK. Jumlah tersebut termasuk beberapa jajaran penting, mulai dari produser hingga manajer.

Lewis mengatakan, beberapa mantan karyawan Riot Games saat ini masih menanti nasibnya yang terkatung-katung, apakah benar-benar diberhentikan atau mendapat lampu hijau untuk melanjutkan karirnya, di LEC.

Masih berdasarkan laporan Lewis, satu pegawai mengatakan, bahwa setiap orang yang bekerja memiki dua atau tiga pekerjaan yang ditanganinya. Jika seseorang lain itu tidak sanggup, maka Riot Games bergerak cepat dan menggantinya dengan orang baru, yang memiliki keahlian yang sama.

“Jam kerjanya memang gila, tapi jika anda tidak melakukannya, mereka akan mempekerjakan orang lain yang bisa melakukannya,” ungkap salah satu pegawai, dari laporan Lewis pada Rabu (31/1/2024).

“Semua orang ingin bekerja untuk Riot karena terlihat bagus dalam catatan pekerjaan Anda, jadi anda harus menjadi orang yang tak tergantikan. Meski begitu, hal itu tidak berhasil karena saya telah melihat orang-orang yang tidak dapat digantikan dipecat,” sambungnya.

Sebaliknya, sebagian besar pegawai di tim LEC percaya bahwa imbas dari sebelum dilakukannya PHK oleh Riot Games, LEC akan dipastikan kekurangan staf. Ditambah lagi dari laporan tersebut, banyak pegawai lain yang bekerja melebihi kapasitas dan pekerjaannya, pada ekosistem esports Riot Games. Mulai dari liga regional EMEA, Mid-Season Invitational, higga merambah ke esports VALORANT.

Lebih dari itu, beberapa pegawai merasakan geram atas keputusan memangkas beberapa orang penting, di lingkungan esports Riot Games. Dengan kata lain, dari PHK yang dilakukan, terdapat orang yang memiliki peran penting dalam kemajuan esports Riot Games, termasuk mereka yang punya andil besar dalam kompetisi internasional.

Sumber: Riot Games

Maka dari itu, Riot Games memutuskan untuk menambah pegawai dari wilayah lain atau departemen yang lain di lingkungannya. Artinya, ada dugaan Riot Games mengambil pegawainya yang ada di Amerika Utara, demi menjalankan LEC.

Namun, salah satu pegawai lain mengatakan, bahwa cara yang dilakukan Riot Games yang seperti itu tidak akan bertahan lama. “banyak kru yang memperkirakan mereka tidak akan mendapatkan dukungan tersebut minggu depan dan ini akan menjadi ujian sesungguhnya,” sebutnya.

Kendati demikian, apabila kondisi di atas semakin tidak kondusif, maka tim LEC yang lain harus bekerja ekstra keras dan berharap Riot Games hadirkan keputusan yang tepat, demi kelancaran LEC kedepannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *