BeritaMobile Legends

CEO Bigetron Memberikan Solusi Usai Kegagalan Timnas Mobile Legends

Kekalahan timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2023 Kamboja cabor Mobile Legends masih menjadi pembicaraan yang panas saat ini. Kekalahan di hari pertama atas Kamboja dan Myanmar menjadi sorotan besar. Bahkan, Starlest atau yang akrab disapa dengan Ko Ed, turut memberikan saran untuk Indonesia dalam mengadapi turnamen seperti SEA Games. CEO Bigetron Esports ini memberikan solusi usai timnas Indonesia gagal di ajang SEA Games 2023.

CEO Bigetron Esports Sarankan Solusi untuk Timnas Indonesia Kedepannya Agar Menggunakan Satu Tim Saja!

Sumber Gambar: MPL Indonesia

Usai kalah di SEA Games 2023 Kamboja kemarin, tentunya timnas Mobile Legends Indonesia mendapatkan banyak kritik karena kalah dari Kamboja dan Myanmar. Kekalahan yang berakibat tidak lolos ke babak playoff tentunya merupakan hasil yang cukup buruk, terutama sejak SEA Games 2019. Akirnya

Ko Ed, selaku CEO Bigetron Esports, memberikan solusi yaitu untuk ke depannya jika ada turnamen yang membawa nama negara. Menurutnya, Indonesia lebih baik menggunakan satu tim saja dibandingkan menggunakan all star.

Nice Try indonesia. Saran ke depannya kirim satu tim dari tim esports langsung aja. Udah berkali-kali dicampur tetap gak dapet hasil yang maksimal,” tulis Ko Ed.

Secara stastik di Mobile Legends, memang susunan pemain yang menggunakan all star kurang efektif. Di SEA Games 2019 dan 2021, Indonesia belum berhasil mendapatkan medali emas. Langkah mereka selalu terhenti di medali perak. Sedangkan saat turnamen IESF Bali 2022 kemarin, Indonesia menggunakan satu tim saja, yaitu EVOS Legends. Hasilnya mereka sukses menjuarai ajang tersebut. Berarti memang cara yang paling efektif adalah membawa satu tim saja.

Bahkan di ajang SEA Games tahun ini, tim Filipina yang menjadi juara seluruhnya diisi oleh pemain Bren Esports. Di Mobile Ladies juga Indonesia yang mendapatkan medali emas pemainnya diisi oleh Bigetron Era, meskipun ada Caramel dan Valanyr yang berasal dari tim lain sebagai pemain cadangan.

Dari data ini terbukti jika membawa satu tim memang lebih efektif dibandingkan menggunakan pemain campuran. Jika memang ingin ada pemain campuran, cukup menggunakan satu atau dua pemain saja.

Bagaimana menurut kalian? Apakah memang membawa satu tim lebih efektif ketimbang pemain campuran?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *