Dota 2

BOOM Esports Turun ke Lower Bracket BTS Pro Series 14

BOOM Esports, yang tadinya salah satu tim yang cukup disegani oleh tim-tim Asia Tenggara, kini mereka malah menjadi tim yang paling banyak menelan kekalahan setelah Fnatic pada musim pertama Dota Pro Circuit 2023. BOOM Esports kembali menelan kekalahan lagi pada laga BTS Pro Series 14 SEA setelah berhadapan dengan Talon Esports dan membuat mereka harus berjuang di lower bracket.

BOOM Esports memang saat ini masih belum menemukan racikan yang pas untuk roster mereka yang terbilang sangat menguasai early game. Namun, ketika mid game hingga late game, perlahan-lahan gameplay yang mereka punya tersebut malah hilang dan tidak tahu arahnya mau dibawa ke mana.

BOOM Esports Turun ke Lower Bracket BTS Pro Series 14
Sumber: Official Twitter BOOM Esports

Hal ini sering kali BOOM Esports lakukan, baik di Dota Pro Circuit Divisi Satu kemarin ataupun BTS Pro Series 14. Terkadang mereka bahkan sudah unggul sangat jauh dan mempunyai networth gold yang lebih tinggi ketimbang lawannya, namun eksekusi mereka di pertengahan permainan malah merubah itu semua. Permainan tersebut menjadi boomerang bagi mereka dan networth gold kembali dikuasai lawan hingga game pun berhasil ditutup oleh lawan mereka.

Pada 9 Febuari 2023 lalu, Garry “Natshuba” Ongko, selaku founder dari BOOM Esports, mengumumkan bahwa kemungkinan “teman lama” BOOM Esports akan bergabung ke dalam divisi Dota 2 mereka. Hal ini masih menjadi menjadi tanda tanya karena hingga saat ini belum ada pengumuman dari pihak BOOM Esports tentang siapakah teman lama ini yang akan bergabung dengan tim tersebut.

Banyak yang beranggapan bahwa Hyde akan mengisi posisi analis, mengingat prestasi yang ia berikan pada Timnas Indonesia yang berhasil membawa pulang medali emas untuk membantu Mushi. Ada juga yang beranggapan bahwa Dreamocel akan ke BOOM Esports dan menggantikan Natsume yang memang saat ini performanya tidak sesuai ekspetasi.

Perubahan roster yang sangat signifikan ini membuat BOOM Esports harus memutar otak untuk mengembalikan performa mereka. Ditinggalkan tiga pemain kunci memang berdampak sangat bahaya bagi sebuah tim.