Fighting Games

Keunikan Protagonis Utama Seri Tekken, Semua Pakem Karakter Utama Ditabrak

Kalau kami menyebut nama Ryu dan Ken, apa yang ada di bayangan kalian? Kalau kamu ingat Hadouken, Shoryuken, dan Tatsumaki maka kamu benar. Kalau kamu ingat orang dengan baju karate putih dan merah, kamu juga benar. Kalau kamu ingat Satsui no Hado, maka kemungkinan besar kamu ingatnya Akuma, bukan Ryu dan Ken.

Ryu dan Ken adalah sosok kebanyakan karakter protagonis di game fighting. Kalau kita menarik garis ke depan, kamu akan menemukan kalau banyak game fighting lain menggunakan archetype mereka. Sebut saja, Fatal Fury, Art of Fighting, The King of Fighters, Guilty Gear, Mortal Kombat, dan seterusnya.

Banyak karakter game fighting populer yang menggunakan ciri-ciri Ryu dan Ken. Mulai dari tipikal karakter protagonis yang membela kebenaran, hingga moveset yang mudah untuk digunakan. Yes, Hadouken, Shoryuken, dan Tatsumaki tergolong mudah untuk digunakan.

Begitu kita melihat keluarga Mishima? Kita jadi sedikit bertanya-tanya, sebenarnya Katsuhiro Harada itu minum obat apa sih ketika menggarap seri Tekken?

Keluarga yang jauh dari kata “baik”

Ryu dan Ken merupakan karakter yang baik dan berusaha baik dengan caranya sendiri. Bahkan ketika Ryu dikuasai oleh Satsui no Hado saja dia melawan dengan keras hingga akhirnya benar-benar menguasai Power of Nothingness di Street Fighter VI.

Begitupun dengan Kyo Kusanagi dan Iori Yagami. Kedua anak bajingan dan bengal ini akan berdamai dan bahu-membahu kalau sudah berurusan dengan Orochi dan kawan-kawan.

Bagaimana dengan keluarga Mishima? Well, mereka gak ada baik-baiknya sama sekali. Heihachi haus akan kekuasaan. Dia bahkan tega mengurung ayahnya sendiri di bawah kuil Hon Maru. Selain membunuh sang ayah, dia juga membunuh istrinya sendiri karena sang istri memiliki Devil Blood.

Anaknya, Kazuya Mishima, ternyata juga gak jauh-jauh dari sang ayah. Bedanya dia memiliki Devil Blood dari awal sehingga tidak haus akan kekuatan. Tapi tetap saja, dia haus akan kekuasaan sehingga berulang kali menciptakan kerusuhan di antara keluarga Mishima.

Jin Kazama yang memiliki darah Jun Kazama, ternyata malah lebih bodoh dari yang lainnya. Mentang-mentang dia memiliki kekuatan Devil yang paling terkontrol, dia memilih untuk melawan Azazel sendirian. Untuk membangkitkan Azazel, dia menciptakan perang dunia yang berbuntut banyaknya aura negatif yang bisa dikonsumsi Azazel. Secara tujuan sih baik, tapi caranya tetap salah.

Dari sini saja kita tahu kalau Katsuhiro Harada memilih jalan yang berbeda dari tipikal protagonis game fighting yang edgy, mengesalkan, tapi tetap baik.

Moveset yang sulit untuk dikuasi

Ryu, Ken, Kyo, Iori, Sol, dan seterusnya, memiliki satu persamaan. Rata-rata moveset yang mereka miliki adalah moveset yang gampang dikuasai. Bahkan Ryu dan Ken saja bisa dianggap sebagai karakter fundamental game fighting. Kamu ingin bisa main game fighting 2D? Gunakan Ryu dan Ken sebagai karakter pertama. Niscaya kamu akan paham berbagai logika dasar game fighting.

Sekarang bandingkan dengan gerakan staple milik keluarga Mishima. EWGF (Electric Wind God Fist) atau EWHF (Electric Wind Hook Fist) sulit untuk dikuasai. Begitupun dengan OTGF (Omen Thunder God Fist) milik Heihachi. Wavedash yang jadi gerakan pressure mereka juga cukup sulit untuk dikuasai.

Ketiganya juga memiliki gaya bermain yang berbeda-beda. Kazuya merupakan karakter high risk high reward yang memiliki damage output cukup besar. Sementara Heihachi adalah rajanya serangan Mid dengan damage output sangat besar. Sementara itu Jin adalah tipikal swiss army knife yang memiliki jawaban untuk setiap musuh.

Gilanya lagi, semua gerakan staple mereka sudah hadir sejak Tekken 1. Paling yang membedakan hanyalah animasi gerakan atau animasi perkenaan yang diubah. Sekarang bandingkan dengan Ryu yang baru memiliki Joudan Sokutogeri (Donkey Kick) di Street Fighter III. Jarak rilis antara Street Fighter II dan III itu enam tahun lamanya. Atau Ken yang baru memiliki Tatsumaki ke atas di Street Fighter V.

Lagi-lagi Katsuhiro Harada menggunakan cara yang berbeda dengan game fighting kebanyakan. Dia memberikan sebuah moveset yang sulit untuk karakter utama. Meskipun begitu para Mishima tetap populer untuk digunakan, meskipun agak terbatas di kompetisi.

Kesimpulan

Kalian baru sadar bukan kalau ternyata protagonis Tekken itu sangat unik bila dibandingkan protagonis game fighting lainnya. Dengan menggali lebih dalam lagi, kamu bakal tahu kalau semua keluarga Mishima rata-rata berada di A atau S tier. Mungkin inilah yang menyebabkan mereka populer meskipun sulit untuk digunakan.