Overwatch

Perbedaan Senjata Hitscan dan Projectile Di Game Shooter

Ketika bermain game shooter, mekanisme menembak dan senjata yang kamu gunakan akan menentukan balance dalam permainan. Ada banyak faktor yang menentukan senjata mana yang bagus, dan seperti apa cara terbaik menggunakan karakter tersebut. Bahkan jika bermain game seperti Overwatch 2 di mana setiap karakter hanya menggunakan satu senjata, kamu wajib paham cara kerja senjatamu.

Ngomong-ngomong Overwatch 2, salah satu faktor yang membedakan cara menggunakan setiap karakter adalah apakah senjata mereka bertipe projectile atau hitscan. Pertanyaannya tentu saja, apa sih perbedaan hitscan dan projectile, dan mana yang lebih baik?

Keduanya adalah bagaimana amunisimu keluar dari senjata dan sampai ke target. Ketika ditembakkan, peluru dari senjata hitscan akan langsung sampai ke target tanpa ada travel time atau terpengaruh gravitasi sama sekali. Artinya ketika kamu menembak, tembakanmu akan langsung mengenai target.

perbedaan-senjata-hitscal-projectile-game-shooter-soldier

Sebaliknya, ketika ditembakkan, peluru dari senjata projectile atau proyektil perlu waktu sebelum akhirnya sampai ke target. Artinya jika lawanmu bergerak saat kamu menembakkan senjata, peluru yang kamu tembakkan mungkin tidak kena. Selain itu, beberapa jenis senjata juga mungkin terpengaruh oleh gravitasi, alias akan jatuh ke bawah jika sudah menempuh jarak tertentu.

Kedua mekanisme ini akan sangat membedakan caramu menggunakan sebuah senjata. Ayo kita ambil Overwatch 2 sebagai contoh. Anggaplah tim lawan menggunakan Pharah, dan kamu menggunakan Soldier: 76. Untuk mengatasi Pharah kamu tinggal menembak sambil mengarahkan crosshair-mu mengikuti gerakan Pharah. Ini karena senjata utama Soldier: 76 punya tipe hitscan.

Sebaliknya jika menggunakan misalnya Torbjorn, crosshair-mu harus diarahkan seolah kamu memprediksi gerakan Pharah. Ini karena senjata utama Sojourn bersifat projectile.

Dari satu mekanisme itu saja, jelas terlihat bahwa senjata hitscan jauh lebih bagus karena kamu tidak perlu memprediksi apa-apa dan hanya perlu mengasah aim dan/atau tracking. Tapi seperti yang kami sebutkan tadi, mayoritas game shooter menggunakan dua mekanisme untuk senjata yang berbeda untuk menjaga balance.

perbedaan-senjata-hitscal-projectile-game-shooter-pharah

Senjata dengan hitscan, meskipun lebih mudah digunakan, umumnya punya damage yang tidak terlalu tinggi. Contohnya tentu saja senjata Soldier: 76 tadi hanya punya damage sebesar 5,4-18, jauh lebih kecil dari senjata Torbjorn yang punya damage 70 sekali tembak.

Selain senjata Torbjorn senjata peledak seperti milik Pharah atau Junkrat juga punya damage yang besar. Namun sebagai gantinya, akurasinya sulit diatur karena bersifat projectile. Selain itu, senjata projectile juga punya faktor balance lain seperti travel speed dan arc (jika ada).

Ada banyak faktor mengapa game mengimplementasikan hitscan atau projectile ke senjatanya. Sniper di game simulasi perang seperti Battlefield misalnya, biasanya bersifat projectile. Ini karena map di game tersebut cukup luas, dan membuat Sniper punya mekanisme hitscan akan membuat senjata tersebut mendominasi alias sangat kuat.

Karena alasan balancing ini, tidak ada senjata yang benar-benar sangat kuat di dalam sebuah game, kecuali developer-nya memang melakukan kesalahan. Satu-satunya yang harus kamu perhatikan adalah seperti apa cara kerja senjata yang kamu gunakan dan menyesuaikan diri terhadap senjata tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *