CS:GODota 2League of Legends

Kenapa Game Kompetitif Tetap Membutuhkan Latar Cerita atau Kisah Utama

Game kompetitif yang mengharuskan kamu mengumpulkan skor sehingga menjadi yang terkuat di antara musuhmu, selalu memiliki cerita di dalamnya. Tidak percaya? Kita ambil contoh Counter-Strike yang dibuat seperti tidak memiliki cerita apapun.

Padahal pada kenyataannya, Counter-Strike pernah memiliki cerita. Sampai saat ini, cerita tersebut masih dibuat atau dilanjutkan. Cerita mengenai Counter-Strike pertama kali muncul di Counter-Strike: Condition Zero Deleted Scene. Kisah pertempuran Counter Terrorist melawan Terrorist tersebut kembali muncul di CS:GO dengan nama Operation Wildfire.

Sebenarnya sepenting apa sih cerita di dalam game, hingga semua pengembang game menyertakan cerita di game buatannya. Meskipun game tersebut adalah game kompetitif multiplayer.

Lore itu sangat penting

Menulis cerita sebuah game adalah salah satu tugas terpenting saat membuat video game. Narasi yang menarik dan ditulis dengan baik dapat memikat pemain dan membangkitkan segala macam emosi di dalamnya, naik turun tidak beraturan seperti naik roller coaster.

Sebuah kisah yang memuaskan dapat dan akan tersimpan dalam ingatan dan bahkan hati mereka yang pernah mengalaminya. Namun, ada satu langkah lagi, satu elemen lagi yang dapat mendorong gamer untuk lebih jauh lagi terlibat dengan game yang mereka mainkan. Lore!

Lore di sebuah game dan semua elemen yang melengkapi narasi utama. Detail ini menambah kedalaman dan kekayaan dunia games, memperluas sejarahnya di luar plot utama. Penulisan lore yang baik sangat penting untuk melibatkan pemain, dan cara yang baik untuk menawarkan mereka lebih dari sekadar cerita dasar.

Lore membuka kesempatan untuk berkembang

Di League of Legends kita mendapati adanya anime Arcane yang merupakan pengembangan lore yang sudah ada di League. Begitupun dengan Dota: Dragon’s Blood yang mengambil sudut pandang sang Dragon Knight dalam kisah penciptaan dunia Dota yang dikenal orang saat ini.

Lore akan membantu menginterpretasikan beberapa elemen di dalam game. Sebagai contoh, bagaimana kita mendapatkan mode Survival ketika Lunox akan bangkit di Land of Dawn. Dan bagaimana para Minotaur bisa bebas dan ikut bertempur di Land of Dawn ketika Lunox terlepas ke Land of Dawn.

Lore juga membuka jalan bagi developer untuk terus mengembangkan elemen baru ke dalam game. Mulai dari skin, skill, efek, monster, hingga hero baru. Semua karena setiap karakter memiliki lore sendiri di tengah-tengah cerita utamanya yang lebih makro.

Cerita yang solid ikut menjadi landasan perkembangan sebuah game

Masih ingat dengan Elden Ring? From Software selaku pengembang game Dark Souls dan kawan-kawan sampai menyewa George R.R. Martin untuk mengembangkan cerita di Elden Ring. Tujuannya adalah, agar kisah di Elden Ring memiliki pondasi yang cukup untuk dikembangkan. Minimal hingga game tersebut berakhir atau bila ada DLC baru.

Pada intinya sebuah cerita yang solid dan jelas akan banyak membantu pengembangan sebuah game dan membuat pemain merasa terikat dengan game yang sedang mereka mainkan. Meskipun game tersebut terikat dengan sangat kuat pada multiplayer, seperti Counter-Strike, maupun Titanfall. Bahkan Titanfall sampai memberikan bagian akhir dalam mode multiplayer mereka seperti akhir sebuah chapter dalam cerita utama.

Pada Titanfall 2, EA akhirnya benar-benar membubuhkan cerita utama di dalam game. Sementara itu lore Titanfall dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi Apex Legends.