VALORANT

Pemain EQ Cerise Bantah Berbuat Curang di Game Changers NA

VCT Game Changers NA nampaknya belum bisa lepas dari masalah yang kerap menimpa turnamen ini. Kasus yang saat ini sedang hangat dibicarakan adalah kecurangan yang dilakukan oleh salah satu pesertanya, EQ Cerise. Ketika berhadapan dengan CLG Red di lower bracket kualifikasi tertutup VCT, seorang pemain dari EQ kedapatan menggunakan software terlarang. Hasilnya, EQ pun didiskualifikasi, sementara CLG melangkah ke babak selanjutnya.

Setelah pengumuman yang dilakukan oleh panitia penyelenggara, IGL dari EQ, Amber, memberikan responnya. Amber menyangkal tuduhan yang ditujukkan kepada timnya. Dia menyebut bahwa pemain yang bersangkutan tidak melakukan kecurangan dan hanya pernah bermain sekali di lobi yang sama dengan cheater. Tak hanya itu, Amber juga menekankan bahwa pemain yang bersangkutan merupakan bottom frag di pertandingan melawan CLG.

Amber dan timnya pun akan melakukan banding karena menurutnya keputusan tersebut tidaklah adil. Namun, keputusan diskualifikasi EQ tetap dipertahankan oleh pihak penyelenggara dan VCT Game Changers Na kembali berjalan. Sayangnya, kasus ini ternyata tidak berhenti sampai di situ. 

Identitas dari pemain EQ yang melakukan kecurangan memang ditutupi oleh Riot Games. Namun, berdasarkan cuitan Amber di atas, diketahui bahwa pemain tersebut adalah dsylexic. Sang pemain akhirnya memberikan pernyataan mengenai kasus yang menimpanya. Dsylexic menyangkal menggunakan software terlarang, akan tetapi dia juga mengaku telah memberikan identitas (gender) palsu kepada pihak penyelenggara. 

Well, pernyataan dsylexic ternyata tidak ditelan mentah-mentah oleh komunitas VALORANT. Seorang pengguna Twitter, AntiCheatPD, menunjukkan bukti bahwa pemain EQ itu adalah salah satu anggota server Discord yang menjual software ilegal. Setelah “disudutkan”, dsylexic kemudian mengaku membeli software tersebut, namun tidak menggunakannya ketika dirinya bertanding melawan CLG.

https://twitter.com/1dsylexia/status/1579386624382992387

Kasus dylexic ini bukan masalah pertama yang terjadi di VCT Game Changers NA. Sebelumnya, Riot telah menjatuhkan ban turnamen terhadap dua pemain, Dawn “Dawn” Park dan Vivian “Risorah” Dela Cruz. Pemain tersebut ketahuan melakukan serangan dengan kata-kata kasar kepada pemain lainnya lewat media sosial. Kontroversi mengenai aturan umur peserta juga sempat diperdebatkan oleh komunitas Game Changers NA.