Impresi SF6: Game Fighting yang Layak Ditunggu Penggemar
Diumumkan pada bulan Februari 2022, Street Fighter 6 (SF6) merupakan game fighting terbaru dari seri yang digemari banyak orang. Capcom memperkenalkan game buatan mereka itu dengan fantastis. Dari video teaser singkat yang diunggah, kita dapat melihat penampilan baru dari sang petarung legendaris, Ryu, yang bersiap melawan Luke, karakter yang diperkenalkan terakhir di SF5.
Saat ini, SF6 sedang memasuki tahap closed beta. Lewat acara yang diadakan oleh Advanced Guard di Tori Bram beberapa waktu yang lalu, kami bersama banyak penggemar game fighting di Indonesia pun mendapat kesempatan untuk mencoba gameplay dari SF6. Mulai dari sistem mekanik game, battle hub, mode permainan, hingga netcode yang digunakan, kami merasakan semua yang baru dari SF6 dalam closed beta ini. Spoiler alert, SF6 adalah salah satu game fighting yang bagus.
Berikut adalah impresi pertama kami terhadap SF6.
Nostalgia SF4 di SF6
Saat mencoba SF6, game ini bisa dibilang merupakan perpaduan dari dua game pendahulunya, yaitu SF4 dan SF5. Walau begitu, game fighting terbaru Capcom ini tetap terasa seperti game baru. Sistem mekanik yang diterapkan serta fungsi properti tombol serangan menjadi yang membedakan SF6 dengan judul–judul sebelumnya.
Jika kalian menyukai SF4, maka kalian dapat bernostalgia di SF6. Fase permainannya memang terbilang lebih lambat, namun yang membuat game ini mirip dengan SF4 adalah ketika kita melakukan combo, di mana terasa strict dan cepat. Tentunya, Capcom juga memberikan sentuhan baru ke SF6 agar tidak menjadi legacy game.
Salah satunya adalah dengan memperkenalkan Drive Impact. Sistem mekanisme baru ini memungkinkan pemain memberikan damage yang sakitnya luar biasa dengan kombinasi combo setelah menerima sebuah serangan dan memasuki fase counter punish. Damage yang dihasilkan bergantung pada stok meter yang merupakan bagian dari sistem mekanik ini.
Cukup ramah untuk pemain baru
Game fighting terkadang memberikan kesan yang kurang ramah bagi para pemain yang masih belajar. Di SF6, Capcom memberikan sebuah alat yang “memudahkan” pemain baru yang ingin bermain dan melatih skill mereka di game ini. Alat tersebut dinamakan modern input.
Singkatnya, dengan modern input kalian memangkas tombol-tombol yang digunakan untuk melancarkan serangan atau bisa dibilang sebuah shortcut. Misalnya, ketika bermain sebagai Ryu, kalian bisa mengeluarkan Hadouken dengan satu tombol saja. Modern input ini dapat memudahkan pemain baru untuk terjun langsung ke SF6 tanpa perlu takut “dipermalukan” oleh lawan mereka. Para newbie juga bisa fokus untuk belajar hal yang fundamental terlebih dahulu.
Walau terlihat menyenangkan, kami melihat sejumlah kekurangan di modern input ini. Pertama, arsenal serangan kalian tentu akan terpangkas karena simplikasi tombol yang terjadi. Selanjutnya, pemangkasan turut terjadi di sisi damage output. Dengan modern input di SF6, damage yang diberikan relatif lebih sedikit ketimbang ketika menggunakan serangan dengan format klasik.
Pengalaman bermain yang lancar
Selain menunjukkan sistem mekanik dan mode baru, Capcom juga memberikan fokus mereka ke netplay SF6. Untuk judul terbaru mereka ini, Capcom menerapkan rollback netcode. Implementasi sistem tersebut nyatanya memberikan pengalaman bermain online yang baik, seperti halnya ketika bermain game fighting lain yaitu Guilty Gear Strive.
Dalam hal ini, kami mencoba untuk bermain dengan pemain dari berbagai negara di server Asia, seperti Singapura, Jepang, Korea, India, hingga Australia. Hasilnya sangat memuaskan di mana permainan terasa lancar dan dengan delay yang masih kami anggap manusiawi. Bahkan dengan koneksi 4G lewat tethering smartphone pun, ping yang dihasilkan masih kecil, yaitu sekitar 40-50 ms.
Itu dia impresi kami terhadap SF6, yang sejauh ini sangat baik. Nantinya, game ini akan menerapkan crossplay yang berlaku untuk semua platform yang dituju, yaitu PS4, PS5, Xbox Series X/S, dan PC. Belum ada tanggal pasti kapan SF6 akan dirilis, namun Capcom berjanji akan meluncurkan game ini pada tahun 2023.