Kamus dan Serba-Serbi Esports

Cara Developer Game Membuai Pemainnya untuk Terus Berbelanja

Sejak pertama kali terbentuk, game adalah sebuah industri kreatif yang ada tidak hanya untuk menghibur, tapi juga untuk bisnis alias mendapatkan uang. Dulu, model bisnis yang paling umum untuk industri ini adalah developer membuat game, lalu kamu sebagai pemain membeli game tanpa harus membayar apa-apa lagi setelahnya. Tapi seiring waktu, model free to play mulai muncul dan saat ini semakin populer.

Meskipun bisa dimainkan secara gratis, game dengan model ini tetap punya cara untuk mendapatkan uang dari pemainnya. Game free to play biasanya menjual berbagai konten in-game berbayar untuk meningkatkan dan/atau memperkaya pengalaman bermainmu. Bentuk kontennya beragam mulai dari karakter, skin atau kosmetik, hingga item yang mempercepat progres-mu dalam permainan.

Tentu saja, developer ingin mendapatkan sebanyak mungkin uang dari setiap pemainnya. Karena itulah developer game gratis ini mendesain toko mereka sedemikian rupa agar kamu tertarik untuk terus belanja item premium/berbayar.

Belanja Tidak Dengan Rupiah

desain-toko-ingame-alchemy-stars
Rp190.000 hanya untuk skin satu karakter? Game: Alchemy Stars

Belanja berarti mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan dan/atau inginkan. Tapi ketika akan belanja, proses membuat keputusan apa yang akan kamu beli bergantung pada beberapa faktor. Salah satu faktor utamanya adalah harga.

Ketika akan belanja dan menemukan barang yang menarik perhatianmu, kamu mungkin akan berpikir dua kali jika harganya terlalu tinggi. Saat melihat harga, kamu akan mulai mempertimbangkan banyak hal, mulai dari value yang akan kamu dapatkan dengan harga tersebut, hingga apakah kamu membutuhkan uang tersebut untuk hal lain. Semakin tinggi harganya, semakin banyak juga pertimbangannya, apalagi jika kamu belanja untuk barang rekreasi seperti item dalam game.

Pertimbangan tersebut alami terjadi pada semua orang. Karena itulah game biasanya menghadirkan in-game currency alias mata uang dalam game. Ketika membeli item dalam game, kamu tidak membelinya dengan Rupiah, tapi dengan mata uang bohongan yang hanya ada di game tersebut.

desain-toko-ingame-diamond-mlbb
Toko Diamonds Mobile Legends

Masing-masing tentu punya nama yang berbeda untuk mata uangnya. Misalnya di Wild Rift ada Blue Mote, di Mobile Legends dan Free Fire ada Diamond, dan masih banyak lagi. Bahkan ada game yang punya lebih dari satu mata uang virtual yang digunakan untuk belanja item yang berbeda.

Salah satu alasan mata uang virtual ini ada adalah untuk mengurangi tekanan dan pertimbangan yang muncul ketika kamu belanja item dalam game. Kekhawatiran yang muncul ketika kamu membelanjakan Rupiah yang kamu diharapkan berkurang karena kali ini kamu membeli bukan dengan Rupiah tapi dengan mata uang bohongan. Memang, proses transaksi Rupiah tersebut tidak hilang sepenuhnya alias pindah ke saat kamu melakukan top-up alias membeli mata uang dalam game tersebut. Tapi ibarat menukarkan uang dengan chip di casino, proses “konversi’ ini tidak lebih berat daripada belanja langsung di toko dalam game.

Tapi tidak seperti casino, sistem ekonomi di dalam game umumnya bersifat satu arah. Begitu kamu membeli dan mendapatkan mata uang dalam game, kamu tidak bisa menukarkannya kembali ke Rupiah melalui cara normal. Artinya kamu harus membelanjakannya di toko dalam game.

Harga Yang Tidak Pernah Pas Dan Selalu Bersisa

desain-toko-ingame-pokemon
Pokemon Unite

Ketika membeli in-game currency atau mata uang dalam game, kamu akan membeli dalam jumlah yang sudah ditentukan. Tapi ketika kamu masuk ke toko dalam game untuk menggunakan mata uang tersebut, kamu mungkin akan menyadari satu hal: harga item yang ada di toko tersebut tidak pernah pas dengan jumlah mata uang yang kamu beli. Jumlah yang kamu beli mungkin berlebih, atau kurang sehingga kamu harus membeli dua kali.

Sebagai contoh, di Genshin Impact, harga untuk melakukan 10 kali pull gacha adalah 1600 Primogem. Kamu bisa mendapatkan Primogem tersebut dengan rajin bermain, atau membelinya dengan mata uang yang kemudian dikonversi jadi Primogem dengan rasio 1:1. Tapi kamu mata uang ini hanya bisa dibeli dengan jumlah 1980 yang berarti lebih, atau 980 yang berarti harus dibeli dua kali.

Desain harga ini dibuat agar kamu selalu menyisakan mata uang premium tersebut di akunmu. Harapannya adalah karena punya sisa, ketika melihat item lain, kamu akan tertarik untuk membeli. Tapi jumlah mata uang yang kamu sisakan mungkin tidak cukup untuk membeli item yang menarik perhatianmu.

desain-toko-ingame-wild-rift
Wild Rift

Sebagai contoh, di Wild Rift, kamu sudah membeli satu skin seharga 990 Wild Cores setelah melakukan top-up sebanyak 1350 Wild Cores. Kamu berarti masih punya 360 Wild Cores dari sisa pembelian tersebut. Setelah itu kamu melihat skin lain dengan harga 525, kurang 165 Wild Cores agar bisa terbeli dengan sisa mata uang yang kamu miliki.

Apa yang akan terjadi berikutnya setelah itu akan bergantung pada setiap pemain. Beberapa mungkin tidak akan peduli dan/atau berharap suatu hari ada item yang lebih murah yang bisa ia beli. Tapi tidak sedikit pemain yang karena sudah tergoda dan merasa “tanggung.” Selain itu karena mata uang in-game ini umumnya tidak bisa dikonversi balik ke Rupiah, akan ada pemain yang tidak mau rugi dan ingin menguras dompet digitalnya. “Ah tanggung nih, tinggal top-up 100 lagi kebeli,” adalah kalimat hasutan yang mungkin pernah terbesit di kepalamu.

Sayangnya situasi ini membawamu kembali ke bagian awal poin ini. Jumlah mata uang yang kamu beli mungkin masih tidak benar-benar pas untuk membeli item tersebut. Artinya kamu akan tetap memegang sisa di akunmu, dan siklus yang sama akan terjadi kembali.

Membandingkan Barang Gratis Dengan Berbayar

desain-toko-ingame-bp-genshin

Toko dalam game juga biasanya didesain sedemikian rupa agar kamu tertarik untuk membeli item premium yang tersedia di dalamnya. Caranya adalah dengan sedemikian rupa memperlihatkan apa yang bisa kamu dapatkan jika kamu mengeluarkan uang dan membandingkannya dengan apa yang kamu dapatkan sekarang.

Salah satu contoh yang sering ditemui adalah di sistem Battle Pass yang bisa kamu temui di banyak game. Sekarang ini mayoritas game punya Battle Pass yang akan memberikanmu imbalan jika kamu rajin bermain setiap harinya. Battle Pass juga biasanya punya “level” dan masing-masing level bisa memberikanmu imbalan. Semakin tinggi level Battle Pass yang kamu capai, semakin bagus imbalan yang kamu dapatkan.

Tapi Battle Pass juga biasanya punya dua versi, yaitu gratis dan berbayar. Battle Pass berbayar biasanya memberikanmu imbalan yang lebih banyak dan lebih menarik. Nah, agar kamu tertarik untuk membeli Battle Pass berbayar, imbalan untuk keduanya biasanya diperlihatkan bersebelahan.

desain-toko-ingame-starlight-mlbb
Starlight Member Mobile Legends

Game seperti Hearthstone mungkin hanya memberikanmu kosmetik jika kamu membeli Battle Pass berbayar. Tapi di banyak game lain, perbedaan imbalan antara Battle Pass gratis dan berbayar sangatlah mencolok. Misalnya di Mobile Legends, Battle Pass atau Starlight Member versi gratis hanya memberikanmu imbalan untuk setiap dua atau tiga level. Sementara Starlight versi berbayar akan memberikanmu imbalan di setiap level. Bahkan setelah mencapai level tertentu, Starlight Member gratis tidak lagi memberikan imbalan sementara versi berbayarnya masih.

Tentu saja, meskipun tidak semua, di beberapa game kamu hanya bisa membeli Battle Pass dengan mata uang premium, dan harganya tidak pas dengan jumlah mata uang premium yang kamu beli.

Memang, selama kamu rajin bermain, membayar untuk Battle Pass mungkin akan memberikan value yang setimpal dengan uang yang kamu keluarkan. Tapi memasang item berbayar tepat di sebelah item gratis masih bisa kamu temui di tempat lain di dalam game.

desain-toko-ingame-diablo
+800% value dipajang tepat di sebelah bundle gratis. Game: Diablo Immortal

Di Diablo Immortal misalnya, kamu akan mendapatkan bundle gratis ketika bermain. Isinya juga lumayan untuk pemain baru. Tapi bundle gratis ini ditempatkan di halaman toko tepat bersebelahan dengan bundle berbayar yang isinya lebih banyak seolah mengakatakan “kamu bisa dapat lebih banyak barang keren loh daripada cuma klaim yang gratis,” ke pemainnya. Blizzard dan Netease selaku co-developer bahkan memasang kalimat ‘+800% value’ untuk membuatmu tergoda.

Imbalan Karena Sudah Berbelanja

Banyak juga game yang berusaha menggodamu untuk membeli item premium melalui gameplay. Caranya adalah dengan secara tidak langsung memberikan “imbalan” untuk mereka yang membeli barang premium tersebut.

Game tower defense Arknights misalnya, punya sistem Trust untuk setiap karakternya. Jika mencapai Trust yang tinggi, karakter tersebut akan mendapatkan bonus atribut, dan salah satu cara menaikkan atribut ini adalah menggunakan karakter tersebut dalam permainan.

desain-toko-ingame-arknights

Layaknya banyaknya game gacha, Arknights juga punya event dalam durasi terbatas. Berbarengan dengan event tersebut, biasanya ada karakter baru yang bisa kamu dapatkan via gacha. Tapi tidak hanya itu, jika digunakan di dalam event yang ada saat itu, karakter baru tersebut akan mendapatkan peningkatan Trust yang lebih tinggi.

Genshin Impact bahkan memberikan imbalan melalui gameplay. Spiral Abyss yang merupakan combat challege tersulit dalam permainan biasanya akan punya gimmick atau efek khusus. Misalnya saat ini efek Spiral Abyss ini menguntungkan tim yang sering melakukan rotasi karakter dengan pola yang tetap serta karakter yang menggunakan charged attack.

Gimmick atau efek khusus ini biasanya dibuat sangat cocok alias bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh karakter yang ada di limited banner gacha saat itu. Misalnya saat ini karakter utama di limited banner saat ini adalah Kazuha dan Klee. Kazuha adalah karakter support yang cocok untuk tim yang fokus pada rotasi, sementara Klee adalah karakter yang mengandalkan charged attack untuk menghasilkan damage.

desain-toko-ingame-abyss-genshin
Gimmick Spiral Abyss Genshin Impact

Beberapa game kompetitif juga menggunakan metode yang mirip. Tidak jarang karakter baru yang diperkenalkan dalam game terlalu kuat dibanding karakter lain. Kadang ini terjadi karena semua pemain masih belum familier dengan karakter baru tersebut, tapi beberapa game bahkan sengaja membuat karakter baru sedikit lebih kuat agar pemain mau mencoba dan/atau membeli karakter baru tersebut.

Semua yang kami sebutkan baru sebatas gameplay saja. Bagi beberapa kelompok pemain, konten dalam game juga bisa merambah ke status sosial. Ketika masih sangat booming, skin Fortnite sempat merambah ke kehidupan sosial anak-anak Amerika Serikat. Anak yang bermain Fortnite tapi tidak punya skin keren atau skin terbaru bisa saja ditertawakan oleh teman-temannya. Ini menciptakan tekanan ke mereka yang ingin tetap masuk ke dalam lingkaran pertemanan.

desain-toko-ingame-fortnite

Apakah semua desain ini membuat developer jadi orang jahat karena membuatmu terus berbelanja? Beberapa game mungkin terlihat berusaha mengeksploitasi pemainnya. Tapi pada akhirnya, sebagai bisnis, sebuah game tentu harus mencari cara untuk membuatmu berbelanja. Bahkan toko dan minimarket pun punya trik desain yang membuatmu belanja lebih banyak bahkan ketika kamu sudah berada di depan kasir.

Tidak ada yang salah dengan membeli item digital dalam game jika kamu merasa akan merasa lebih terhibur ketika bermain game tersebut. Namun di saat yang sama kamu sebagai pemain juga sebaiknya tahu apa yang kamu beli dan risikonya. Karena di dunia game, kamu belanja murni untuk mendapatkan hiburan dan tidak lebih dari itu.