VCT Masters Copenhagen: Fnatic dan FPX Kembali Bertemu
Hari terakhir dari babak Playoff VCT Masters Copenhagen sebelum rehat sejenak menampilkan dua pertandingan penting. Bagi empat tim, yaitu Fnatic, FunPlus Phoenix (FPX), DRX, dan Leviatan, pertandingan tersebut menentukkan nasib mereka di turnamen ini. Kemenangan akan membawa mereka ke empat besar, sementara kekalahan akan memulangkan mereka.
Berikut adalah update dari VCT Masters Copenhagen.
Fnatic dapatkan perlawanan sengit dari Leviatan
Jalan yang ditempuh oleh Fnatic di turnamen ini cukup terjal. Setelah menang melawan FPX di pertandingan mereka, Fnatic harus turun ke lower bracket karena takluk dari Paper Rex. Lawan mereka di lower bracket juga tidak bisa dianggap remah. Leviatan sukses mengusir juara Amerika Utara, XSET, dari Denmark. Lalu, wakil dari LATAM itu pun kembali menyulitkan lawan mereka.
Di map pilihan Fnatic, Fracture, Leviatan mampu unggul 7-5 terlebih dahulu di pertengahan babak. Kejar-mengejar skor pun terjadi setelah Fnatic mampu membalikkan keadaan, membuat pertandingan memasuki masa overtime (OT). Akan tetapi, juara EMEA ini ternyata hanya butuh satu OT untuk menutup pertandingan. Di map kedua, Ascent, seperti tidak mau mengulangi kesalahan, Leviatan berhasil menyamakan kedudukan dengan kemenangan 13-10.
Map penentu, Bind, menjadi saksi pertandingan yang membuat jantung penggemar kedua tim deg-degan. Fnatic yang sudah mencapai match point hampir menjadi pemenang setelah melakukan retake yang cukup sulit. Sayangnya, Boaster tidak menahan defuse walau Enzo berhasil menumpaskan musuh terakhir mereka.
Gantian Leviatan yang hampir memenangkan pertandingan di masa OT pertama, namun kali ini Enzo tetap menahan defuse, mengecoh Melser di posisi 1v1. Enzo benar-benar menjadi pemain penting bagi Fnatic. Di masa OT keempat, pemain yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Fearoth itu mampu menjadi pemain terakhir yang bertahan hidup dan memberikan kemenangan kepada timnya.
DRX kembali gagal
Berbeda dengan Fnatic, FPX punya jalan yang lebih “mudah” untuk dapat mencapai empat besar. Bertemu dengan DRX yang lagi-lagi harus takluk dari OpTic Gaming di upper bracket, Ange1 dan kawan-kawan mampu mengalahkan wakil dari Korea Selatan itu di dua map sekaligus.
DRX sempat tampil percaya diri ketika bermain di map pilihan lawan, Ascent. Bermain imbang 6-6, FPX justru yang tancap gas di pertengahan kedua ketika menjadi defender. DRX seperti kehabisan ide untuk menembus pertahanan lawan dan pada akhirnya hanya mampu menang sebanyak tiga ronde saja.
Bermain di map pilihan sendiri, Fracture, ternyata tak bisa menyelamatkan nasib DRX dari kegagalan yang sama seperti di Reykjavik. FPX mendominasi pertandingan dan menyingkirkan lawannya tersebut dengan skor meyakinkan 13-5. Fnatic dan FPX pun kembali bertemu untuk kedua kalinya di VCT Masters Copenhagen.