Mengapa Tim Profesional VALORANT Mulai Bermain Tanpa Duelist
Duelist adalah salah satu dari empat peran Agent yang ada di VALORANT. Tugas utama mereka pada umumnya adalah melakukan entry atau orang pertama yang masuk ke dalam sebuah site. Karena tugas mulia itulah kehadiran seorang Duelist di komposisi sebuah tim sangat penting.
Namun, kini peran penting dari Duelist tersebut seperti kian terkikis, terutama di skena profesional. Di tahun 2022 ini, kita sudah sering menemukan sebuah tim profesional menggunakan komposisi Agent tanpa Duelist. Menariknya, hampir semua tim menggunakan meta ini di map Icebox.
Ya, di Icebox, banyak tim mulai menggunakan komposisi tiga Sentinel atau dua Controller. Dengan ukuran map yang cukup besar, tiga Sentinel dirasa perlu untuk menjaga sejumlah area penting. Penggunaan satu Controller tambahan untuk menemani Viper dapat menjadi asuransi bagi sebuah tim apabila seorang smoker mati di awal permainan. Komposisi Agent di Icebox tersebut bisa dibilang sukses dijalankan.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan beberapa tim profesional mulai memilih komposisi Agent tanpa Duelist?
Hadirnya Chamber
Tidak bisa dipungkiri, Jett adalah Duelist terbaik di VALORANT. Meski sudah mendapat nerf, Jett tetap menjadi andalan banyak pemain di semua map yang ada. Di antara Agent dengan peran serupa, belum ada yang bisa menandingi kemampuan Signature miliknya, Tailwind atau dash. Kemampuan itu juga yang membuat Jett dipercaya untuk memakai Operator di sebuah tim.
Lalu, muncul Chamber sebagai Agent ke-18 VALORANT. Diperkenalkan oleh Riot Games sebagai Sentinel, Chamber punya kemampuan yang mirip dengan dash milik Jett, Rendezvous. Kemampuan Signature tersebut membuat pemain bisa berpindah lokasi dengan cukup cepat. Karena Chamber bukan Duelist, Redezvous bisa digunakan berulang kali tanpa perlu membunuh dua musuh terlebih dahulu.
Meski tak secepat Tailwind, Rendezvous yang memilki durasi 1,3 detik bisa dibilang sudah lebih dari cukup untuk kabur dari serangan lawan. Keunggulan lain dari kemampuan ini yang tidak dimiliki oleh dash Jett adalah lokasi pindahnya pemain yang tergolong lebih aman. Selain itu, Chamber dapat menjangkau tempat tinggi tanpa membuang-buang kemampuan lain, seperti Updraft Jett dan satchel milik Raze.
Rendezvous adalah alasan utama mengapa peran pengguna Operator berpindah ke tangan Chamber. Alasan lainnya tentu terletak di Ultimate miliknya, Tour de Force, yang jelas-jelas adalah sebuah Operator yang dimodifikasi. Apabila Jett bisa meminimalisir pengeluaran kredit di sebuah tim dengan menggunakan Bladestorm, maka Chamber juga bisa, bahkan dengan dua kemampuannya sekaligus.
Hilangnya sebuah Trademark membuat peran Chamber sebagai Sentinel cukup tergoyahkan. Walau begitu, kemampuan tersebut tetap menyebalkan bagi para rusher atau flanker. Trademark juga membuat Chamber punya nilai yang lebih berharga ketimbang Jett atau Duelist lain. Sama seperti Duelist asal Korea Selatan tersebut, Agent dari Prancis ini bisa digunakan di map manapun.
Entry bisa dilakukan oleh Initiator
Duelist dipilih untuk menjalankan tugas entry karena memang punya sejumlah kemampuan pendukung. Ada dua jenis kemampuan yang biasanya melekat di Agent Duelist. Jenis pertama adalah kemampuan yang berhubungan dengan pergerakan, seperti dash Jett, satchel Raze, dan kecepatan serta slide dari Neon. Jenis kedua adalah flash yang dimiliki oleh Yoru, Reyna, dan Phoenix.
Dua jenis kemampuan tersebut sangat membantu seorang Duelist ketika memasuki sebuah site. Selain itu, masih ada kemampuan lain dari Duelist yang juga mempermudah entry, seperti smoke dari Jett serta tembok api milik Neon dan Phoenix. Akan tetapi, tugas entry sebenarnya bisa dilakukan oleh Agent lain.
Selain Duelist, Agent dengan peran Initiator menjadi kandidat utama untuk menjalankan tugas tersebut. Flash terbaik justru tidak hadir di karakter Duelist, melainkan Initiator seperti KAY/O, Skye, dan Breach. Membersihkan sudut-sudut penting sebelum masuk ke sebuah site bisa dilakukan dengan mencari informasi sebanyak mungkin, hal yang bisa dilakukan ketika menggunakan Agent Initiator.
Karenanya, ketimbang membuang satu slot Agent untuk Duelist, memilih lebih dari satu Controller, Sentinel, dan Initiator terkesan logis. Initiator memang tidak punya kemampuan yang membuat mereka bergerak cepat, namun dengan flash serta kemampuan mencari informasi dari Initiator, smoke dari Controller, dan flank dari Sentinel membuat tugas entry bisa dilakukan tanpa Duelist.
Tanpa Duelist di Icebox
Icebox menjadi salah satu map di VALORANT di mana hampir semua tim profesional mulai menggunakan komposisi Agent tanpa Duelist. Bermain dengan tiga Sentinel, dua Initiator, atau dua Controller sering terlihat di beberapa pertandingan VCT 2022. Ada beberapa alasan yang kemungkinan besar menyebabkan perubahan ini terjadi.
Alasan pertama menyangkut pembahasan pertama di artikel ini, yaitu hadirnya Chamber. Posisi Agent ini bisa dibilang menjadi pengganti yang sepadan untuk Jett. Penggunaan Operator lumrah terjadi di Icebox, terutama di sisi defender. Perlu diingat juga bahwa Chamber adalah seorang Sentinel, sehingga di map yang cukup besar seperti Icebox, Trademark miliknya akan sangat berguna untuk mengawasi sebuah area.
Ukuran map juga menjadi pertimbangan sejumlah tim untuk lebih menguatkan pertahanan mereka dibanding daya serang. Penggunaan tiga Sentinel, yang biasanya berisi Chamber, Killjoy, dan Sage, dapat menjaga semua area penting di Icebox. Poin tambahan menggunakan komposisi ini adalah tim akan punya strategi post-plant yang sangat kuat.
Area masuk ke site di Icebox juga tergolong luas dan banyak pilihan. Di site A misalnya, kalian bisa masuk melalu area Pipe, Belt, tali dari Nest, flank dari area Mid atau CT, atau pintu masuk ke maze. Karena banyaknya opsi tersebut, tugas entry bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan Agent Sentinel sekalipun.
Dari sekian banyak map yang ada VALORANT, Icebox sepertinya menjadi map yang paling cocok untuk komposisi Agent tanpa Duelist. Team Liquid sempat menggunakan komposisi tersebut di Bind ketika bertanding melawan Navi dengan hasil sebuah kekalahan. 100 Thieves melakukan hal yang sama di Ascent dan berakhir tragis di tangan The Guard.
Namun, banyaknya hasil buruk tidak berarti bahwa meta ini tidak bisa diterapkan di map lain. Ghost Gaming mampu membuktikan bahwa mereka mampu menang tanpa Duelist ketika melawan Knights di Ascent, meski dengan skor tipis 14-12. Walau kecil, kemungkinan tersebut tetaplah ada.