All-Rounder, Archetype Paling Seimbang di Game Fighting
Setelah sebelumnya kita membahas berbagai tipe archetype di game fighting, sekarang kita akan membahas setiap archetype tersebut satu persatu secara mendetail. Archetype pertama yang akan kita bahas adalah all-rounder. Atau yang bisa disebut juga sebagai jack of all trade.
Biasanya Digunakan Karakter Utama
Walaupun berasal dari tiga game yang berbeda, Ryu, Jin Kazama, dan Kyo Kusanagi, sama-sama menggunakan archetype all-rounder. Hal ini bisa dianggap sebagai langkah aman bagi para developer yang memiliki karakter utama dengan tampilan yang menonjol. Mereka tidak ingin sang karakter utama sulit untuk digunakan hingga titik tertentu.
Karena alasan inilah, archetype all-rounder biasanya digunakan para karakter utama dari sebuah game fighting. Tradisi ini berbuah di beberapa game fighting modern yang mengenal istilah main dan sub archetype.
Kelebihan All-Rounder
Seperti yang kami sebut pada artikel sebelumnya. All-rounder biasanya mudah dipelajari dan memiliki kemampuan yang seimbang dari segala sisi. Mereka kuat di jarak dekat hingga jauh, dan memiliki anti-air yang sangat handal. Hal ini menjadikan mereka memiliki jawaban atas serangan apapun ataupun bisa digunakan dengan cara apapun.
Kekurangan All-Rounder
Karena mereka memiliki semua kemampuan dasar yang dibutuhkan, mereka hanya hebat di semua hal hingga titik tertentu saja. Bila mereka berhadapan dengan archetype yang menghasilkan damage besar seperti dominating atau glass cannon, mereka akan kesulitan dalam urusan mengejar atau menyamai damage yang diberikan lawan.
Kemudian ketika mereka berhadapan dengan karakter yang bisa melakukan tekanan berlebih. Mereka akan cenderung berubah menjadi turtle, karena tidak memiliki sejumlah gerakan atau kemampuan yang bisa mengimbangi kebrutalan para rusher, atau pressurer.
Pada intinya all-rounder memiliki jawaban atas semua masalah yang mereka hadapi. Tetapi beberapa jawaban tersebut bukanlah yang terbaik, atau yang paling optimal.