VALORANT

1Up Organizer: “Potensi VALORANT di Indonesia Sangat Besar!”

1UP Organizer adalah salah satu penyelenggara turnamen esports yang sudah malang-melintang di Indonesia. Sejumlah turnamen besar sempat dikerjakan oleh 1UP Organizer, di antaranya adalah Free Fire Indonesia Masters 2020 Spring. Terbaru dan terhangat, event organizer ini telah dipercaya untuk menangani turnamen serta ekosistem dari VALORANT.

Riot Games, selaku pengembang VALORANT, menunjuk sendiri 1UP Organizer sebagai rekan mereka untuk mengembangkan VALORANT Indonesia terutama di aspek esports-nya. Dimulai dari tahun 2020, keduanya telah sukses menyelenggarakan sejumlah turnamen VALORANT di Tanah Air. Terakhir, 1UP Organizer baru saja selesai melangsungkan VCT Indonesia 2022 Challengers Stage 2, di mana ONIC G keluar sebagai juaranya.

Di artikel ini, Metaco menanyakan beberapa pertanyaan kepada 1UP Organizer, yang dijawab oleh Edwin ‘Nextwins’ selaku VP of Business Development, mengenai scene dan turnamen VALORANT di Indonesia.

1. Bagaimana sih awal mula 1UP menjadi partner resmi dari Riot Games untuk menggelar turnamen VALORANT di Indonesia? 

Pada mulanya, kami mendapatkan tawaran untuk ikut dalam proses pitching dari tim Riot Games. Tidak disangka, ini adalah awal dari kerja sama yang baik antara One Up Organizer dengan Riot Games SEA, sehingga tahun 2022 adalah tahun kedua kami bekerjasama dengan Riot Games untuk penyelenggaraan turnamen VALORANT secara resmi di Indonesia. 

2. Apa Indonesia memang menjadi target pasar dari Riot Games?

Kami rasa, Riot Games melihat sebuah potensi yang semakin meningkat di Indonesia. Terlebih dengan jumlah para pemain VALORANT yang terus bertambah, juga dengan angka rata-rata dari penonton selama turnamen resmi VALORANT dijalankan. Tentu hal ini juga menjadi suatu hal yang baik, khususnya bagi perkembangan VALORANT di Indonesia sendiri, juga region SEA dan APAC. 

3. VALORANT bisa dibilang game baru dan masuk ke dunia esports tergolong cepat. Sejauh ini, apa saja turnamen VALORANT resmi yang sudah digarap oleh 1UP?

1up organizer
Sumber: Riot Games

Dimulai dengan turnamen First Strike, turnamen resmi pertama VALORANT di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan VCT 2021, khususnya Challengers Stage 1-3, SEA Playoffs Stage 2 masih di tahun 2021 juga VCT 2021, khusus nya Challengers Stage 1 dan 2. 

Untuk turnamen SEA Playoffs Stage 3 2021, Masters 1-3, Champions di tahun 2021, serta APAC Playoffs dan Master 1 di tahun 2022, kami menjadi partner siaran resmi di Indonesia. 

4. Adakah perbedaan ketika mengerjakan First Strike dengan format baru yaitu Challengers yang baru dimulai tahun lalu?

Perbedaannya tentu saja dari road map yang dihadirkan di VCT, baik itu di tahun 2021 maupun 2022. First Strike adalah awal mula dari keseriusan Riot Games untuk mengembangkan ekosistem VALORANT di seluruh dunia. Dari First Strike, kita sudah mulai bisa melakukan mapping, kira-kira tim mana yang akan semakin bersinar dan menunjukkan performa mereka dalam ekosistem VALORANT di Indonesia. 

5. Sejauh apa peran Riot Games dalam pengerjaan turnamen-turnamen tersebut? Apa 1UP diberikan kebebasan atau Riot sudah punya standar sendiri?

Kami dengan Riot Games adalah partner, dalam artian, baik kami dan Riot Games selalu berkomunikasi secara intens dalam segala hal, khususnya format dan sistem turnamen yang dijalankan, broadcast, dan juga content

6. Menurut 1UP, adakah peningkatan yang terjadi dari awal menggelar turnamen First Strike hingga Challengers Stage 2? 

1up organizer
Sumber: VALORANT

Kami selalu memberikan hal-hal baru dalam setiap penyelenggaran turnamen resmi yang kami lakukan, baik itu secara tampilan panggung online, format turnamen yang dihadirkan, broadcast juga dengan content-content yang kami hadirkan bagi pencinta VALORANT di Indonesia. 

7. Di Indonesia sendiri, game PC bisa dibilang kalah populer dari game mobile. Scene tactical shooter PC seperti CS:GO sendiri sudah semakin redup. Apa yang membuat 1UP optimis untuk mengadakan turnamen VALORANT di Indonesia bersama Riot? Apa potensi yang dilihat 1UP dari game VALORANT?

Kami melihat dengan hadirnya VALORANT di Indonesia, game ini tentu akan membangkitkan kembali ekosistem dan juga minat dari para pencinta FPS di Indonesia. Ekosistem PC bukanlah mati, namun mereka kehabisan game PC yang menarik. 

Dengan hadirnya VALORANT, game ini tentu saja menjawab kerinduan para gamers PC untuk game PC yang menarik dengan skena esports yang tertata rapi. Ditambah lagi dengan roadmap yang sangat menarik yang dibuat oleh Riot Games, tentu saja semakin baik untuk perkembangan ekosistem VALORANT

8. Adakah strategi khusus yang dilakukan untuk menarik banyak peserta dan penonton?

Tidak ada strategi khusus, semua pihak yang tergabung dalam ekosistem VALORANT, mulai dari caster, tim profesional, streamer dan juga para enthusiast ikut andil dalam VCT di Indonesia. 

Tentu saja, kami juga menggaet beberapa streamer yang kebetulan juga adalah influencer di dunia entertainment, seperti Eva Celia dan juga Raditya Dika untuk bergabung dengan ekosistem VALORANT di Indonesia. VCT tidak hanya sekedar kompetisi VALORANT, tapi juga entertainment show, dan kami harap pesan tersebut tertangkap dengan baik.

9. Pandemi membuat sejumlah turnamen esports diadakan secara online. Bagi 1UP, apakah pandemi meringankan penyelenggaraan acara atau justru menyulitkan?

Menurut kami, penyelenggaraan turnamen, baik itu offline maupun online, sama-sama membutuhkan persiapan yang sangat matang. Khususnya untuk koneksi internet dan juga listrik yang stabil serta memiliki cadangan. Karena tentu saja dua hal tersebut merupakan hal yang paling penting saat penyelenggaraan turnamen online

Sedangkan untuk event offline, selain yang sudah disebutkan di atas, ada persiapan lain seperti crowd control, offline stage production, show director yang lebih proper, hospitality untuk pemain, dan lain-lain.

10. Persiapan turnamen tentu berbeda di masa sebelum pandemi dan sesudah. Apa saja persiapan kalian ketika menyelenggarakan turnamen di masa pandemi?

Persiapan yang kami lakukan pun meliputi hampir seluruh aspek pertandingan, mulai dari segala hal yang menyangkut pertandingannya itu sendiri, seperti format turnamen, rulebook yang kami adaptasi dari rulebook Riot Games, persiapan pembuatan virtual aset dan content, marketing, sampai dengan diselenggarakannya pertama kali media day offline bagi delapan tim VCT Stage 2 yang lolos ke babak Group Stage kemarin. 

11. Bagaimana kualitas tim-tim Indonesia dibandingkan dengan tim dari APAC lainnya?

ONIC G Juara
Sumber: VALORANT Indonesia

Tim-tim Indonesia sendiri sudah melakukan banyak sekali kemajuan bila kita bandingkan dengan perjalanan mereka di tahun 2021. Banyak dari tim-tim profesional sudah memiliki coach dan analyst, yang membantu untuk mengeluarkan potensi maksimal mereka. 

Jika dibandingkan dengan tim-tim dalam region APAC, tentu saja banyak PR yang masih harus dibereskan. Akan tetapi, kami yakin bahwa Indonesia bisa lebih bersinar di APAC, khususnya untuk Stage 2 ini.

12. Apa kita bakal melihat turnamen VALORANT dalam kurun waktu yang lama di Indonesia?

Tentu saja itu adalah harapan kami, sebagai penyelenggara turnamen resmi VALORANT di Indonesia. Kami juga berharap semua ekosistem VALORANT pun turut aktif berpartisipasi dan andil dalam membangun, membesarkan dan menjaga komunitas ini.  

13. Apa harapan 1UP untuk scene VALORANT di Indonesia?

Tentu harapan kami agar scene VALORANT bisa memunculkan bakat-bakat pemain muda dan berprestasi, baik itu di lingkup nasional, regional dan bahkan internasional. Juga menumbuhkan bakat-bakat lain seperti analyst, caster, host dalam ekosistem VALORANT. 

Lalu, yang terpenting adalah agar bisa menjadi ekosistem yang sehat, tidak toxic, dan saling mendukung satu sama lainnya. Bahkan, jika bisa, muncul juga komunitas-komunitas VALORANT per wilayah. 

14. Sudahkah ada rencana untuk menggelar turnamen Challengers Indonesia secara offline/di venue?

Kami rasa, baik kami sebagai penyelenggara maupun Riot Games tentu saja ingin membuat turnamen VALORANT secara offline di Indonesia. Kami, dan juga Riot Games, sangat mempertimbangkan dengan seksama sambil melihat situasi keadaan pandemi di Indonesia. Kami harap, keadaan pandemi juga segera membaik dan bisa cepat menjadi endemi agar kemungkinan ini bisa segera terlaksana.