Pentingnya Pemain Superstar di Scene Esports
Tak semua game esports bisa laku keras dan hidup selama bertahun-bertahun. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi angka hidup sebuah game esports. Beberapa di antaranya adalah pengembang game, komunitas, dan pemain.
Pengembang game merupakan faktor terpenting dan sering dibahas oleh pegiat esports. Hidup dan mati sebuah game esports bisa dilihat dari seberapa besar usaha dan investasi yang dilakukan oleh pengembang game. Bagaimana mereka mengembangkan dan memperbaiki gameplay yang ada, seberapa banyak mereka mengadakan event, dan tentu seberapa besar niat mereka dalam menciptakan lingkungan kompetisi yang sehat.
Komunitas juga menjadi komponen penting untuk sebuah game esports. Apa jadinya sebuah game tanpa kumpulan para pemainnya? Faktor pengembang game dan komunitas jelas saling bersinggungan. Bagaimana pihak pengembang memuaskan komunitas dan bagaimana komunitas memberikan dukungan terhadap pengembang game akan membuat usia game esports panjang.
Selain dua faktor tersebut, ada faktor lain yang sering terlewatkan, yaitu pemain game esports itu sendiri. Di sini, kami memisahkan antara komunitas dan pemain. Faktor pemain yang kami maksud adalah per orang atau individu.
Ya, faktor individu bisa menjadi pembeda terhadap kesuksesan dan panjang umurnya sebuah game esports. Bukan sembarang individu, di sini kami akan membahas mengapa peran dari pemain superstar, seperti Lemon, Miracle, atau Faker, sangat penting di setiap scene esports.
Pentingnya pemain superstar di scene esports
Salah satu hal penting yang diberikan oleh pemain superstar di scene esports adalah daya tariknya. Dengan menggunakan kepribadian yang unik dan skill yang memukau, pemain superstar ini dapat menarik pemain baru ke game esports yang dimainkan. Perlu diingat, selain dianggap sebuah olahraga, esports juga dianggap sebuah hiburan. Narasi-narasi yang dibuat oleh pemain bintang tentu akan lebih menghibur ketimbang pemain biasa.
Daya tarik yang dimiliki oleh pemain bintang ini juga diamini oleh Richard Lewis, seorang jurnalis esports terkemuka. Di sebuah wawancara dengan Blitz Esports, Richard mengungkapkan kegemaran penggemar esports ketika membicarakan soal kegagalan Heroes of the Storm sebagai game esports.
“Mereka senang mengikuti perkembangan pemain-pemain terbaik. Mereka tidak ingin lima pemain dengan kemampuan yang sama. Mereka ingin sosok layaknya dewa, seperti Dendi atau Faker. Seorang individu yang membuatmu memenangkan pertandingan. Kalian tidak menemukannya di Heroes of the Storm,” jelas Richard.
Nama pemain superstar biasanya juga abadi meski tergerus waktu. Faker, yang merupakan “raja” di League of Legends, sampai sekarang masih dibahas oleh para penggemar. Sosoknya jelas melekat ke game esports yang dimainkan. Narasi seperti siapa penerus Faker banyak ditemukan di internet.
Efek dari pemain superstar
Efek domino akan bergulir dengan hadirnya sosok pemain bintang. Masuknya pemain baru dapat membuat komunitas semakin besar. Komunitas yang besar membuat game terus-menerus dimainkan alias game tersebut akan tetap hidup. Kumpulan pemain tersebut juga akan meningkatkan jumlah viewership ketika turnamen game esports berlangsung.
Munculnya pemain superstar tentu juga menguntungkan pengembang game. Uang tetap menjadi faktor penting, tidak terkecuali di industri esports. Untuk mengelola game dan turnamennya diperlukan uang yang tidak sedikit. Adanya pemain superstar, yang dapat menambah jumlah viewership, akan memudahkan masuknya sponsor-sponsor besar.
Kini tinggal bagaimana cara mengatur dan memuaskan pemain-pemain superstar tersebut. Sudah banyak terjadi kasus di mana seorang pemain bintang hijrah ke game lain. Alasannya beragam, mulai dari banyaknya cheater di dalam game, tidak adanya inovasi yang dilakukan pengembang game, sampai dengan kurangnya prize pool di turnamen-turnamen besar.
Tak jauh berbeda dengan olahraga konvensional
Ya, esports memang tidak jauh berbeda dengan olahraga konvensional. Mereka juga perlu pemain bintang untuk tetap “hidup”. Efek yang diberikan memang tidak seburuk yang diterima di dunia esports, di mana game bisa saja mati alias tidak dimainkan lagi.
Contoh pentingnya pemain superstar ada di olahraga sepak bola. Dua nama atlet yang terlintas di benak kami adalah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Hadirnya pemain seperti Ronaldo dan Messi memengaruhi jumlah penonton. Hal ini jelas terlihat ketika kedua pemain itu pindah ke liga berbeda yang membuat para penggemarnya juga pindah untuk menonton tim baru mereka.
Di olahraga manapun, pemain superstar memang tidak menjamin kesuksesan dari sebuah tim atau gelar individu. Namun, pemain superstar tetap diperlukan oleh sebuah media hiburan berkedok olahraga untuk menarik minat banyak orang, terutama esports yang bisa mati tiba-tiba.
Sumber Gambar: Riot Games