Berita

Kepala Timnas Esports: “Pembatalan Empat Nomor Esports Keputusan Kemenpora”

Berita mengenai pembatalan pemberangkatan empat nomor pertandingan cabor esports oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) menuai banyak tanggapan. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, PBESI membatalkan pemberangkatan empat cabor esports untuk SEA Games 2021 Vietnam. Empat cabor tersebut antara lain adalah Arena of Valor, League of Legends PC, League of Legends: Wild Rift Men, dan League of Legends: Wild Rift Women.

Rumor-rumor negatif pun berhembus di kalangan netizen, mulai dari pemilihan cabor yang dinilai bergantung pada popularitas game sampai dengan adanya intervensi dari pengembang game terkait. Mendengar isu-isu tersebut, Ibnu Riza selaku Kepala Badan Tim Nasional Esports memberikan tanggapan untuk menjawab sejumlah pertanyaan netizen. 

Melalui podcast Opini Masger berjudul “EKSKLUSIF! INILAH JAWABAN ATAS GAGAL BERANGKATNYA 4 CABOR ESPORTS DI SEA GAMES!” Ibnu mematahkan rumor-rumor yang saat ini sedang hangat beredar.

Tanggapan Ibu Riza
Sumber: Youtube GGWP.ID

Saat memberikan penjelasan mengenai kronologi pembatalan empat nomor pertandingan cabor esports, Ibnu mengungkapkan bahwa keputusan perampingan kontingen diumumkan setelah pelatnas tahap pertama. Pihak PBESI, sebut Ibnu, hanya memberikan data-data cabor esports kepada Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) sebagai bahan review pemerintah.

Setelah menerima informasi pembatalan pemberangkatan empat nomor dari cabor esports, PBESI masih mencari cara untuk tetap memberangkatkan semua atlet. Salah satu cara yang diusahakan adalah memberangkatkan atlet dengan jalur mandiri. Sayangnya, karena terbentur peraturan finansial di pihak Kemenpora dan juga akreditasi, cara jalur mandiri tersebut tidak disetujui.

“Saya bisa pastikan di sini. Tidak ada peran dari game publisher, dalam arti untuk memilih game mana yang diberangkatkan. Ini semua pure keputusan dari review PPON tersebut. Dan kita (PBESI) tidak punya andil untuk intervensi,” sambung Ibnu.

Hasil keputusan tersebut memang mengecewakan banyak pihak, namun Ibnu berharap kepada atlet yang gagal berangkat untuk tetap berjuang dan fokus pada turnamen-turnamen besar yang akan datang. Ibnu juga masih merasa bersyukur karena dibanding dengan cabor lain, atlet cabor esports yang berangkat tergolong banyak, yaitu sebesar 38 atlet. Terlebih cabor esports masih seumur jagung.

“(Cabor esports harus) membayar kepercayaan pemerintah tersebut dengan medali dan prestasi. Sebenarnya, jika dibilang secara kasar, wajib emas,” sebut Ibnu saat berbicara mengenai atlet yang masih diberangkatkan.

Apabila kalian penasaran dengan wawancara dengan Ibnu Riza, kalian bisa menyaksikan podcast Opini Masger secara keseluruhan lewat video di bawah ini.