Tanggapan SumaiL Terkait Pembatalan Major Pertama DPC 2021-2022
Setelah kabar mengenai pembatalannya Major pertama DOTA Pro Circuit (DPC) 2021-2022, Banyak pemain profesional dan anggota yang terlibat dalam scene esports DOTA 2 mengungkapkan rasa kekecewaannya. Salah satunya adalah Syed Sumail “SumaiL” Hassan yang melampiaskan kekesalannya di Twitter.
SumaiL bahkan sampai menyarankan agar pemain melakukan aksi mogok di musim kedua DPC 2021-2022. Menurutnya dengan cara tersebut akan ada kemungkinan, antara Valve akan berkomunikasi dengan para pemain atau justru mengabaikannya yang nantinya akan memberikan dampak besar kepada scene DOTA 2. SumaiL percaya bahwa cara tersebut adalah solusi alternatif yang lebih baik dibandingkan situasi saat ini.
SumaiL Lampiaskan Kekesalannya di Twitter Setelah Pembatalan Major
Setelah pengumuman resmi bahwa Major pertama DPC 2021-2022 dibatalkan, SumaiL hanya mem-posting emotikon tertawa seakan tidak berdaya.
Namun tidak lama setelah itu, SumaiL mengungkapkan rasa frustasinya. Ia menyarankan pemain profesional DOTA 2 melakukan aksi mogok selama musim kedua DPC yang akan datang pada bulan Maret 2022.
“Jika semua tim memutuskan untuk tidak bermain di musim kedua setidaknya akan ada sistem yang stabil. Antara akan ada komunikasi yang lebih baik atau DOTA akan mati sepenuhnya. Kedua opsi tersebut lebih baik dibandingkan situasi pada saat ini.” ujar SumaiL.
Pernyataan SumaiL ternyata sepemikiran dengan pemain DOTA 2 lainnya seperti Quinn “Quinn” Callahan dan Maurice “KheZu“ Gutmann. Mereka mengaku belum pernah menerima komunikasi resmi dari Valve mengenai keputusan tersebut.
Quinn dan KheZu baru mengetahui tentang pembatalan Major setelah pengumuman yang dipublikasikan oleh Valve. Melihat Quincy Crew baru saja berhasil mengamankan slot ke Major, kabar ini tentu jadi sebuah kekecewaan yang sangat besar bagi mereka.
Komunitas DOTA 2 juga menyatakan keprihatinannya atas kurangnya informasi mengenai distribusi total hadiah Major sebesar US$500.000. Sementara posting pada situs resmi Valve hanya menyebutkan poin DPC dari Major pertama akan dialokasikan kembali untuk Major kedua dan ketiga, namun tidak ada informasi yang didapat mengenai distribusi total hadiah tersebut.
Banyak yang menyarankan total hadiah tersebut digunakan untuk menyelenggarakan turnamen antar wilayah. Harapannya adalah paling tidak hal tersebut dapat mempertahankan scene esports DOTA 2.
Pembatalan Major pertama DPC 2021-2022 memang menuai banyak protes dari komunitas, pemain, dan anggota yang terlibat. Cara Valve berkomunikasi masih menjadi perhatian komunitas DOTA 2. Di mana Valve kurang aktif berinteraksi dengan para pemain, tim esports, dan penggemarnya yang membuat ekosistem scene di DOTA 2 sulit untuk dipertahankan.