5 Hero Paling Sulit untuk Dikuasai di Overwatch
Bulan ini Overwatch genap berusia satu tahun dan bila rumor yang beredar akurat, maka kita akan segera mendapatkan Doomfist. Karena Metaco bukan media yang bekerja berdasarkan rumor, jadi saya tidak akan membahas Doomfist hingga hero tersebut benar-benar muncul di dalam game atau diumumkan secara resmi.
Sebagai gantinya, kami akan melihat ke belakang dan menganalisa hero mana saja yang sulit dikuasai di Overwatch. Hero-hero ini sangat sulit untuk dikuasai tetapi sangat rewarding, sehingga bila kamu memiliki kemampuan yang dibutuhkan kamu bisa saja mencoba atau bahkan menjadikannya hero andalan.
Siapakah kelima hero yang saya maksud di dalam artikel ini? Yuk, kita simak bersama-sama.
Hanzo
Sebagai hero defense, Hanzo dibekali dengan berbagai mekanisme unik yang secara teori bisa menghasilkan banyak kill. Mekanisme yang saya maksud adalah, hitbox proyektil super besar, ultimate pure range yang mematikan dan dua skill yang cukup bersinergi. Sonic Arrow bisa digunakan untuk mengintip lawan yang tidak terlihat di balik ruangan, Scatter Arrow bisa digunakan untuk menghabisi lawan yang berada di dalam ruangan kecil dengan mudah.
Secara teori Hanzo harusnya sanggup menjaga tim dari kejauhan sembari memberikan damage yang signifikan atau malah menghabisi hero offense lawan. Kenyataannya, Hanzo adalah hero yang sulit digunakan karena berbagai mekanik yang dimilikinya.
Pertama, Hanzo memiliki serangan tipe proyektil, itu artinya akan ada travel time sebelum akhirnya anak panah Hanzo mencapai target. Dengan kondisi pertempuran yang super cepat dan chaotic, Hanzo tidak bisa berbuat banyak ketika menghadapi hero lawan yang melompat ke sana kemari atau berlari dengan cepat. Ditambah lagi Storm Bow Hanzo memiliki rate of fire yang sangat lambat layaknya sniper. Di tangan pemain pemula, jika bisa membunuh lima hero saja dengan hero ini, kamu sudah harus melakukan sujud syukur.
Tambahkan lagi masalah minimnya kemampuan mobility dan escape mechanism yang dimiliki Hanzo. Saya jamin kamu akan berpikir dua kali ketika ingin menggunakan Hanzo.
Tracer
Dengan mobility yang sangat ekstrim dan burst damage yang luar biasa tinggi, harusnya Tracer menjadi hero mudah yang dicintai semua orang. Tetapi pada kenyataannya Tracer adalah seorang hero yang sangat sulit dikuasai.
Masalah utama Tracer terletak di HP yang super tipis. Dengan 150 HP, Tracer bisa dikalahkan dengan mudah oleh siapa saja. Padahal Tracer harus berada pada jarak yang sangat dekat agar Pulse Pistols menghasilkan damage yang optimal. Di luar jarak optimalnya (10 meter), Pulse Pitsols akan mengalami damage falloff hingga menyentuh angka 1,5 damage per peluru.
Ultimate yang dimiliki Tracer juga harus dilemparkan pada jarak yang sangat dekat agar bisa tepat menempel di badan musuh sehingga memastikan kill.
Mekanisme Blink dan Recall yang dimiliki Tracer sering menjadi bumerang yang mematikan bagi dirinya. Blink memang bisa memindahkan posisi Tracer sejauh tujuh meter dan merupakan mobility skill yang luar biasa baik. Sayangnya skill ini mengharuskan kamu untuk terus melakukan positioning, koreksi aim dan menghapal mati seluk beluk peta. Di lain sisi, Recall juga memiliki masalah yang mirip. Sekali saja kamu salah Recall, bukannya selamat, kamu bisa saja malah langsung menuju tengah-tengah kerumunan musuh.
Untunglah Metaco pernah membuat artikel panduan Tracer sehingga setidaknya kamu tidak perlu jauh-jauh dalam mempelajari dasar-dasar cara memainkan Tracer. Yang perlu kamu lakukakan untuk menguasai Tracer adalah terus berlatih sampai akhirnya seluruh gerakan Tracer dan cara bermainnya masuk ke dalam muscle memory yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga harus memiliki pemahaman kondisi pertempuran sehingga bisa melakukan positioning dengan sempurna.
Genji
Sama dengan sang kakak, Genji adalah hero dengan tingkat kesulitan sangat tinggi, bahkan mungkin lebih tinggi dari Hanzo.
Walaupun dibekali dengan berbagai skill yang berguna untuk segala situasi, Genji kerap menjadi target mudah hero-hero aimless seperti Symmetra ataupun Winston. Selain itu Genji memiliki fungsi dan mekanisme yang agak mirip dengan Tracer, sehingga dia harus berada pada jarak yang cukup dekat dengan musuh, padahal HP Genji lagi-lagi tergolong kecil sehingga bisa dibunuh siapapun.
Tidak ada masalah yang berarti pada skill-skill yang dimiliki Genji. Deflect bisa menghalau semua serangan kecuali serangan aimless atau beam, sedangkan Swift Strike bisa menjadi killing blow, mobility skill, atau escape mechanism. Dragon Blade sempat menjadi ultimate yang paling mematikan di Overwatch dan sampai sekarang teriakan “Ryūjin no ken wo kurae!” Masih menjadi teriakan pertanda kematian yang menyakitkan.
Di tangan pemain ahli, Genji adalah mimpi buruk semua orang. Tetapi di tangan pemula, mengarahkan Shuriken sambil jumpalitan bisa menjadi PR panjang yang tidak ada habisnya. Belum lagi kalau tiba-tiba ada Winston yang mengejar plus sabetan palu raksasa Reinhartd yang entah dari mana asalnya.
Lagi-lagi Metaco pernah membuat panduan menggunakan Genji. Dengan membaca panduan ini minimal kamu bisa tahu apa saja prioritas kamu ketika menggunakan Genji dan hero-hero apa yang sanggup membunuhmu dengan mudah.Baca Juga: Panduan Hero Overwatch kami lainnya
Zarya
Boleh percaya boleh tidak, badak betina asal Rusia ini masuk ke dalam kategori hero yang sulit dikuasai. Tanpa armor dan mobility yang sangat rendah, Zarya bisa dihabisi dengan mudah terutama ketika tidak memiliki Barrier.
Semua skill yang dimiliki Zarya membutuhkan manajemen dan timing yang baik. Tanpa kedua hal di atas, kamu tidak akan pernah benar-benar mahir memainkan Zarya. Memang semua serangan yang dilontarkan musuh bisa diserap Particle Barrier ataupun Projected Barrier miliki Zarya, tetapi kedua barrier tersebut memiliki kapasitas yang kecil dan durasi yang pendek. Mau tidak mau, kamu harus teliti ketika menggunakan kedua barrier tersebut. Pada prakteknya banyak orang yang memakai Zarya dengan cara yang salah.
Ingat durasi kedua barrier tersebut hanya dua detik dengan cooldown 10 (Particle Barrier) dan delapan (Projected Barrier) detik. 10 detik itu waktu yang sangat lama di Overwatch. Dalam waktu 10 detik, kamu bisa saja tersambar panah Hanzo, dikejar-kejar Genji atau mendengar teriakan “I got you in my sights!”
Kalau kamu berhadapan dengan Reinhardt yang melakukan Charge ke arahmu, segera nyalakan Particle Barrier. Ada Reinhardt sedang adu pukul? Langsung pasang Projected Barrier ke Reinhardt tim. Sederhana bukan? Tetapi pada kenyataannya banyak Zarya yang menyalakan Barrier ketika hendak menyerang musuh, bukan ketika hendak menerima damage atau melindungi anggota tim dari damage.
Ultimate milik Zarya bisa menghasilkan wipe dengan mudah, tetapi lagi-lagi membutuhkan koordinasi yang baik dengan anggota tim yang memiliki burst damage cukup besar. Lagi-lagi hal ini menjadi polemik tersendiri bagi para pengguna Zarya yang belum tentu bisa membaca kondisi tim dan segala tetek bengeknya.
Saya menyempatkan diri membuat panduan menggunakan Zarya ketika berhasil menguasai hero ini dengan cukup baik. Dari pada kamu bingung harus mulai dari mana, mendingan kamu membaca guide tersebut sebagai pegangan dasar ketika hendak memainkan Zarya. Setidaknya kalian tidak akan kesulitan memahami segala mekanisme yang dimiliki Zarya.
Mercy
Pasti ketika membaca nama hero yang satu ini banyak di antara kamu yang protes, kenapa Mercy masuk ke dalam jajaran hero yang sulit dikuasai? Jawabannya bisa kamu simak di bawah ini.
Mercy adalah hero support yang sangat kuat ketika digunakan dengan baik dan benar. Ketika berada di garis belakang sambil mensupport teman-temannya dengan Healing Stream ataupun Damage Stream, tim yang dia support seperti berubah menjadi pasukan Sparta yang sangat kuat dan mematikan. Sayangnya di level permainan tertentu, menjadi Mercy adalah sebuah mimpi buruk tanpa ujung yang jelas.
Dikejar-kejar hero flanker, diabaikan rekan satu tim, jadi target amuk masal, adalah makanan sehari-hari Mercy. Mau tidak mau para pengguna Mercy biasanya sangat berhati-hati ketika memilih target yang hendak disupport. Tapi kalau Mercy pilih-pilih, terkadang rekan satu tim ada yang protes mengenai betapa “buruknya” support mereka. Padahal mereka yang salah posisi sehingga membahayakan tim dan sulit dijangkau Mercy.
Ultimate Mercy juga sangat kontra produktif. Bayangkan, kamu harus berdiam diri melihat teman-teman kamu terbantai, kemudian maju melakukan Resurrect untuk mengembalikan keadaan dan menghasilkan efek snowball.
Ibarat kata, Mercy itu seperti lukisan Affandi atau Picasso. Abstrak karena memiliki mobilitas yang tinggi sehingga gerakannya tidak berpola. Sulit dipahami karena harus berhati-hati tapi dintutut untuk berani. Bernilai tinggi karena tidak semua orang suka memainkan support.
Itulah tadi lima hero Overwatch yang sulit untuk dikuasai. Apakah kalian memiliki hero lain yang sulit untuk dikuasai? Kalau iya silakan beri komentar di bawah.
Sumber Gambar: Yong Seong Yi, Jacky5493, fear-sAs, serafleur