BeritaDota 2

Fnatic Hadir di The International 10 Setelah Menjuarai Kualifikasi Asia Tenggara

Sejak tanggal 30 Juni lalu scene Dota 2 Asia Tenggara diramaikan dengan kualifikasi The International 10. Tim-tim terbaik dari Asia Tenggara bersaing untuk memperebutkan satu tiket menuju The International tahun ini, menyusul T1 yang sudah mendapatkan tiket via poin DPC.

Layaknya tradisi yang terus berulang, Fnatic sebagai salah satu nama lama di Asia Tenggara kembali menjadi tim yang keluar sebagai juara. Artinya sekali lagi tim-tim Indonesia gagal membawa bendera timnya ke turnamen terbesar Dota 2 ini.

Perjalanan BOOM Esports

BOOM Esports sebagai salah satu perwakilan Indonesia mendapat hasil yang bagus di pertandingan melawan tim asal Filipina yaitu Execration. Dalam tiga game yang berlangsung, BOOM Esports sukses memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.

Dari kemenangan ini BOOM Esports maju ke upper bracket round dua dan akan melawan tim unggulan yaitu TNC Predator. Tim ini sukses mengalahkan Team SMG dengan skor 2-1. Sayangnya BOOM Esports harus menerima kekalahan mereka terhadap TNC Predator dengan skor 1-2 dan dihempaskannya mereka ke lower bracket.

Pertandingan lower bracket pertama dipertemukan dengan teman lama mereka, Galaxy Racer yang berisikan pemain InYourDream dan jhocam. BOOM Esports dan Galaxy Racer memberikan pertarungan yang sengit bagi sesama tim berasal dari Indonesia, mereka berhasil mengalahkan Galaxy Racer dengan skor akhir 2-1.

Lanjut ke lower bracket round lima mereka berjumpa kembali dengan Execration yang berhasil mengalahkan OB Esports x Neon.

BOOM Esports meraih game pertama dengan keunggulan tipis, sementara di game kedua tampaknya BOOM Esports tidak lagi mau kehilangan momentum seperti saat tersingkir secara dramatis di pertandingan sebelumnya. Kedua pertandingan ini berbeda jauh dari seri sebelumnya karena tidak sampai 60 menit ke atas.

Dengan hasil ini maka perjalanan Execration di TI 10 SEA Qualifier harus berakhir. Tim yang berbasis di Filipina ini memang berkembang pesat di DPC 2021, mereka juga berhasil lolos AniMajor

Sementara bagi BOOM Esports, pertandingan berikutnya bisa menjadi ajang pembalasan dendam karena TNC Predator tersingkir oleh Fnatic di final upper bracket. Maka BOOM Esports akan kembali berhadapan dengan mereka dan pemenang di round ini akan berhadapan dengan Fnatic di final qualifier untuk meraih satu tiket mewakili SEA di TI 10.

Lower bracket final BOOM Esports kembali melawan TNC Predator, match pertama dimenangkan oleh TNC Predator dengan telak. Akan tetapi di match kedua BOOM Esports dapat menyamakan kedudukan oleh aksi Dreamocel dan kawan-kawan. Match ketiga adalah paling sengit, selama 62 menit kedua tim mengerahkan semua kekuatan yang mereka miliki untuk lolos ke babak grand final, sayangnya BOOM Esports harus menerima kekalahan kedua kalinya terhadap TNC Predator dengan skor akhir 1-2.

Kekalahan ini membuat BOOM Esports kembali gagal untuk membanggakan nama Indonesia sebagai tim dengan full roster asal Indonesia. Tetapi, perjuangan dari BOOM Esports sendiri sudah sangat maksimal dan wajib di apresiasi oleh kita

Grand Final Fnatic vs TNC Predator

Pada match pertama TNC Predator berhasil menampilkan permainan sempurna dengan unggul di laning stage, menguasai area penting di map, mengambil Roshan pertama dan kedua, hingga lebih kuat dan diuntungkan. Gabbi dengan Ursa mencatat KDA 17/2/5, sedangkan Armel dengan Templar Assassin was 4/0/16. TNC Predator menjatuhkan base Fnatic dimenit 36.

Match kedua TNC Predator kembali mencoba mengambil kendali untuk mendominasi. Mereka sedikit demi sedikit mulai menggungguli secara item dan networth. Namun Fnatic berhasil memukul balik bahkan melakukan push hingga high ground. Gabbi dengan Phantom Assassin dan Tims dengan Tusk membawa TNC Predator memenangi teamfight krusial ketika tim musuh tidak memiliki buybacks. TNC Predator meruntuhkan base dimenit 56 dan memimpin skor 2-0.

Lalu di match ketiga TNC Predator melanjutkan pola yang dan permainan yang mirip. Kedua tim terlibat beberapa pertempuran kecil kemudian kembali untuk farm. Namun, ketika teamfights di midgame, Fnatic lebih unggul berkat inisiasi dan spellcasting dari Jabz dan Deth dilanjutkan eksekusi Raven sebagai carry. Setelah unggul, Fnatic terus menyerang hingga meruntuhkan base TNC Predator di menit 43.

Kondisi skor 2-1 untuk TNC Predator. Kedua tim lebih memilih untuk fokus farm sehingga jarang teamfight. Raven dengan Terrorblade berhasil menjadi carry yang sangat kuat. TNC Predator masih mengimbanginya meski harus menghindari teamfight. Dengan banyak perhitungan, positioning dan spellcasting, Fnatic akhirnya memenangkan pertempuran dan mengunci kemenangan dimenit 44 menudukan skor menjadi dua sama.

Match terakhir dan penutup dari qualifier ini, ada yang menarik ketika Fnatic mengubah strategi. Berbeda dengan game sebelumnya, kali ini mereka ingin memainkan earlymid game dan mengambil Axe. Permainan ini terbukti berhasil mendominasi fase laning dengan pergerakan tim di map serta beberapa pembukaan teamfight menjatuhkan TNC Predator. Akhirnya Fnatic berhasil mengakhiri match penentuan di menit 34 sehingga akhir skor menjadi 3-2.