Seorang Joki Dota 2 di Eropa Berikan Alasan Mengapa Ia Menjadi Joki
Jangankan game kompetitif, bahkan game seperti MMORPG pun punya yang namanya joki. Tapi tidak seperti MMORPG, joki di game kompetitif merupakan sumber masalah. Ini karena sang joki membuat akun seorang pemain berada di rank yang tidak semestinya. Artinya secara tidak langsung joki ini membuat pengalaman bermain pemain lain jadi sangat buruk. Bayangkan jika suatu hari kamu bertemu rekan setim yang bermainnya sangat buruk tapi punya rank tinggi karena dijoki oleh orang lain. Kamu tentu akan kesal karena pemain tersebut tidak bisa berkontribusi dengan baik di level yang semestinya.
Tapi di sisi lain, meskipun salah, joki adalah buah dari sebuah sistem. Selain itu tidak selamanya seseorang menjadi joki karena menikmatinya, melainkan atas alasan lain yang tidak terhindarkan.
Hal inilah yang dituturkan oleh seorang joki di server Eropa Dota 2. Melalui sebuah post di Reddit, seorang pemain bernama Nargul bertemu dengan seorang joki di server Eropa Dota 2. Penasaran, ia kemudian memutuskan untuk ngobrol dengan sang pemain tentang motivasi mereka menjadi seorang joki.
Tidak Fun, dan Murni Hanya Demi Uang
Sang joki yang namanya disensor menggunakan kalimat bahasa Inggris yang sedikit rusak. Tapi meskipun begitu maksud dan konteks perkataannya cukup jelas.
Satu hal yang menarik adalah ia mengaku bahwa menjadi joki dan memainkan akun orang lain adalah kegiatan yang membosankan. Ini karena pada akhirnya meskipun tugasnya adalah bermain game, menjadi joki pada akhirnya menjadi pekerjaan. Layaknya banyak pekerjaan, kamu juga akan menemukan titik jenuh jika melakukannya terus menerus.
Lalu layaknya banyak pekerjaan, meskipun mungkin tidak suka, kamu mungkin harus melakukannya demi menghidupi diri sendiri dan/atau keluarga. Sang booster pun mengaku, “[jadi joki] sebenarnya sangat membosankan, tapi saya harus melakukannya demi uang,” lalu ia melanjutkan “hidup Albania sangatlah sulit.”
Sang joki ini sendiri adalah pemain di Immortal ranking 1900. Tapi meskipun berada di ranking yang cukup tinggi, ia mengaku sulit mendapatkan pengalaman bermain yang ideal di ranking tersebut. Berdasarkan pengalamannya, ia biasanya tidak tidak mendapatkan main role yang ia inginkan, dan salah satunya adalah karena ia berada di rank 1000 ke atas.
Immortal ranking atas biasanya diisi oleh pemain profesional atau kompetitif. Tapi sang joki ini mengeluhkan bahwa pemain profesional di ranking tersebut sangat menjengkelkan. Mereka cenderung melakukan flame ke pemain sepertinya, terutama para pemain profesional dari Rusia. Artinya sebagai pemain biasa pun ia kesulitan mendapatkan pengalaman bermain yang ideal di ranking tempat ia semestinya.
Tidak Seperti Dulu, Tapi Tetap Layak Dilakukan
Pada akhirnya, meskipun kita bersimpati dengan joki ini, ia tetap melanggar peraturan. Valve sendiri sudah beberapa kali membuat sistem yang mencoba meminimalisir smurf dan joki ini. Akibatnya, bayaran yang diterima menjadi joki juga merosot drastis.
Ia mengaku sebelumnya ia bisa mendapatkan ribuan Euro hanya dengan menjadi joki untuk satu akun. Tapi Valve kemudian melakukan berbagai modifikasi mulai dari binding nomor telepon sampai sistem sistem kalibrasi MMR. Setelah itu ia hanya bisa menerima 200 Euro per akun yang ia joki. Tapi sekali lagi, ia merasa uang tersebut tetap layak diperjuangkan demi menghidupi diri dan keluarga.
Sekali lagi, menjadi joki tetap tindakan yang melanggar aturan, entah itu di Dota 2 maupun di game kompetitif lainnya. Tapi jika kamu merasa para joki ini hanya punya niat jahat dalam upaya mereka menjadi joki, mungkin kamu harus berpikir lagi.