BeritaDota 2

Aville: Membuat Tim Profesional Dota 2 Tidak Menguntungkan Secara Bisnis

Tim profesional Dota 2 di Indonesia saat ini bisa dibilang sedang berada dalam masa kritis, banyak tim-tim yang seperti mati suri dan bahkan beberapa tim telah membubarkan divisi Dota 2 mereka. Tentu saja, hal ini secara tidak langsung membuat esports Dota 2 di Indonesia juga berada dalam ambang kritis.

Saat ini, hanya dua tim yang secara konsisten mengikuti turnamen tier satu di Asia Tenggara yaitu BOOM Esports dan Army Geniuses. Sedangkan tim-tim lain seperti hanya ingin mengikuti turnamen di Indonesia. Tentunya, hal ini membuat sulitnya Indonesia membuktikan diri sebagai tim kuat di Asia Tenggara.

Sebenarnya, krisis ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Banyak tim di seluruh dunia yang terpaksa melakukan disband kepada pemainnya karena beberapa faktor. Selain faktor regenerasi pemain yang kita bahas sebelumnya, faktor bisnis juga menjadi masalah utama tim-tim yang ada terutama saat pandemi COVID-19. Hal ini juga membuat pemain profesional Dota 2, Aville berkomentar mengenai hal ini.

“Kasarnya, dari segi bisnis, Dota 2 bukanlah tempat yang baik lah buat tempat bisnis. Sebenarnya gue-pun sependapat dan banyak juga pemain profesional di luar sana yang bilang kalau penghasilan dota itu ya dari prize pool-nya. Yang artinya, kalau kalian gak juara atau anggap aja gak masuk tiga besar ya kalian susah dapet penghasilan,” ungkap Aville melalui video yang ia unggah di channel YouTube-nya.

Aville juga menyebut kemungkinan sistem ini berubah karena berubahnya DPC. Melalui turnamen per-region, tim-tim yang bermain di turnamen divisi satu akan mendapatkan hadiah meskipun tidak mendapatkan juara. Tidak hanya divisi satu, Valve juga akan memberikan turnamen divisi dua untuk ekosistem yang lebih baik.Tentu saja, dengan adanya turnamen regional ini akan membuat esports Dota 2 kembali hidup. Hal ini bukan hanya karena prize pool, adanya turnamen yang stabil juga menjadi salah satu pertimbangan untuk tim mendapatkan sponsor. Hal ini tentunya bisa saja membuat esportsDota 2 kembali dengan lebih stabil. Bagaimana menurut kalian?