Susul Reality Rift, Geek Fam Ikut Bubarkan Tim Dota 2
Satu lagi tim Asia Tenggara memutuskan untuk mundur dari Dota 2 dan membubarkan timnya. Jika sebelumnya adalah Reality Rift, kali ini giliran Geek Fam yang mengumumkan pembubaran timnya.
Melalui pengumuman resmi di Twitter, alasan di balik pembubaran tim ini kurang lebih mirip dengan Reality Rift. Semenjak ditundanya The International 10 dan DPC 2021, scene esports Dota 2 menjadi sangat abu-abu dan tidak jelas.
Rentetan turnamen online yang diadakan dalam beberapa bulan terakhir juga tidak mengubah satu fakta bahwa tim-tim Dota 2 saat ini tidak punya tujuan besar seperti turnamen Major, Minor, dan The International. Tanpa kejelasan dari Valve, banyak tim yang mulai menganggap bahwa mempertahankan tim Dota 2 bukanlah keputusan yang bijak.
Thank for all the memories that you have given to our DOTA2 Team Fam, We appreciate it.
— Geek Fam (@TeamGeekFam) September 4, 2020
Once a Geek, Always a Fam. pic.twitter.com/VAg6PT5d7u
Geek Fam sendiri mengatakan bahwa mereka akan menghentikan aktivitas Dota 2 mereka untuk sementara. Jika mereka melihat ada kejelasan mengenai masa depan Dota 2 dan DPC, mereka akan berusaha untuk kembali. Tapi kapan momen itu terjadi tentu bergantung pada keputusan Valve.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Geek Fam adalah salah satu tim yang dijegal cukup keras akibat Covid-19. Mereka adalah salah satu tim up and coming yang mulai memperlihatkan tajinya di wilayah Asia Tenggara. Tidak tanggung-tanggung mereka juga berhasil lolos ke ESL One Major Los Angeles di bulan Maret lalu sebagai perwakilan Asia Tenggara. Tidak ingin menemui masalah Visa dan jetlag, tim ini terbang ke Amerika Serikat seminggu sebelum turnamen.
Sayangnya akibat Covid-19, ESL harus membatalkan turnamen 36 jam sebelum hari-H akibat kebijakan lockdown dari pemerintah Amerika. Akibatnya Geek Fam harus memulangkan anggota timnya ke negara masing-masing.
Melihat kondisi esports Dota 2 yang masih tidak jelas, Geek Fam mungkin bukan jadi organisasi terakhir yang membubarkan timnya. Hanya Valve yang bisa mengubah kondisi ini dengan membuat kepastian dan keputusan mengenai scene esports game mereka.