Tidak Hanya Juara, BOOM Cerberus Juga Peroleh Kill Terbanyak Di Final Metaco Circuit Cup Season 2
Grand final Metaco Circuit Cup Season 2 lalu mempertemukan 12 tim Free Fire di Indonesia. Dari 12 tim tersebut, BOOM Cerberus pada akhirnya keluar sebagai tim terbaik berkat performa gemilang mereka terutama di game terakhir.
Tapi BOOM Cerberus tidak hanya menjadi tim yang mengumpulkan poin terbanyak di final Metaco Circuit Cup Season 2. Mereka juga mencatat rekor perolehan kill terbanyak baik secara kolektif maupun individu.
Babak grand final Metaco Circuit Cup Season 2 sendiri berjalan cukup dramatis. Meskipun tidak pernah mendapatkan Booyah, ONIC Olympus menjadi pemimpin klasemen sampai game terakhir. Ini semua berkat banyaknya kill yang mereka peroleh, terutama di game pertama. Baik Tayoooo dan Wizaaa masing-masing mendapatkan enam dan empat kill di game pertama. Keduanya kemudian mengakhiri babak final dengan sembilan kill. Sayangnya itu tidak cukup untuk mengantarkan ONIC Olympus menjadi juara.
Yang menarik justru bagaimana saudara mereka, ONIC Valhalla, mampu menyalip mereka dan finis di posisi kedua. Pemain yang paling berjasa untuk ini tentu saja Lauwgin yang di game kelima berhasil mencatatkan enam kill, membuatnya mendapatkan total sembilan kill.
Namun tentu saja pemain-pemain yang mencatat rekor terbaik di turnamen ini tetap sang juara BOOM Cerberus. Mereka mendapatkan Booyah sebanyak dua kali, yaitu di game kedua dan kelima. Gunz berhasil menjaringkan tujuh kill di game kedua. Sementara Whynot berhasil mendapatkan lima kill di game kelima.
Tapi tidak cuma itu, Whynot juga mencatatkan empat kill di game keempat, membuat BOOM Cerberus mampu menempel ONIC Olympus di papan atas klasemen sebelum akhirnya mencuri peringkat pertama dan keluar sebagai juara. Tidak cuma itu, secara kolektif BOOM Cerberus juga keluar sebagai tim dengan jumlah kill terbanyak di babak final Metaco Circuit Cup Season 2.
Dengan hasil tersebut, BOOM Cerberus tentu layak dijadikan juara sejati di Metaco Circuit Cup Season 2. Pertanyaannya tentu saja apakah mereka bisa mempertahankan prestasi mereka di turnamen lain?