Musim Depan, LMS Akan Melebur dengan LST (Asia Tenggara) Sebagai Satu Regional
Selama beberapa tahun, LMS selalu jadi salah satu regional khusus untuk tim-tim dari Taiwan, Hong Kong, dan Macau. Tapi mulai musim depan, regional ini akan dilebur menjadi satu dengan LST atau regional Asia Tenggara. Dengan nama SEA Tour, regional ini nantinya akan terdiri dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, Taiwan, Hong Kong, dan Macau.
Keputusan ini diambil setelah evaluasi yang dilakukan oleh Riot Games bersama dengan Garena. Dalam pengumuman resminya, mereka mengatakan peleburan ini akan “memungkinkan para tim menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan kemampuan kompetitif sekaligus, sekaligus mengembangkan talent pool yang ada. Memusatkan ekosistem kompetitif menjadi satu juga akan meningkatkan kesempatan bisnis dan media untuk para tim.”
Peleburan ini sebenarnya sudah mulai diprediksi oleh banyak orang. Dalam sebuah wawancara, founder Hong Kong Attitude Derek Cheung mengatakan bahwa “ini mungkin jadi musim terakhir untuk LMS.” Salah satu alasannya adalah merosotnya kekuatan tim-tim dari regional ini di panggung dunia. Ia merasa bahwa LMS tidak lagi pantas mendapatkan tiga slot ke World Championship. Selain itu, seiring waktu jumlah penonton untuk liga LMS juga menurun, membuat kemungkinan peleburan LMS dengan regional lain makin memungkinkan.
Ini bukan pertama kalinya tim-tim dari Taiwan, Hong Kong, dan Macau bermain dengan tim-tim dari Asia Tenggara. Sebelum tahun 2014, ketiga negara tersebut merupakan bagian dari GPL, sirkuit untuk Asia Tenggara dari Garena. Tapi karena tim Taiwan selalu mengambil slot World Championship untuk regional ini, Garena akhirnya memutuskan membuat regional dan liga terpisah untuk Taiwan, Hong Kong, dan Macau.
https://www.facebook.com/lolph/photos/a.154669697885999/2758969037456039/?type=3&theater
Belum ada rincian seperti apa sistem sirkuit SEA Tour ini di musim 2019-2020. Selain itu dengan leburnya LMS dengan LST, jatah tiga slot Worlds yang selama ini dipegang oleh LMS tentu harus dievaluasi dan didistribusikan ulang. Kita tunggu saja rincian berikutnya dari Riot Games dan Garena.