Overwatch

Overwatch MGA 2016 Menjadi Turnamen LAN Terburuk Sepanjang Masa

Event MSI Overwatch MGA (Master Gaming Arena) 2016 menjadi mimpi buruknya para tim esports Overwatch. Pasalnya event tersebut mengalami kendala teknis yang berlarut-larut. Efeknya, hanya ada satu pertandingan (Rise Nation vs. Ninjas in Pyjamas pada peta King’s Row) yang bisa disiarkan selama event yang seharusnya berlangsung selama dua hari tersebut.

Masalah teknis tersebut datang dari komputer yang digunakan MSI. Nathan “xRetzi” Telen pemain DPS dari Rise Nation menyebutkan, kalau MSI menggunakan sebuah laptop purwarupa yang belum diuji. Pemain tank Ninjas in Pyjamas, Joona “Fragi” Laine, ikut menambahkan, kalau laptop tersebut baru datang pada malam harinya sebelum turnamen berlangsung.

Turnamen tersebut diikuti oleh empat tim, yaitu Fnatic, Rise Nation, Ninjas in Pyjamas, dan KongDoo Panthera. Keempat tim tersebut dijanjikan hadiah yang berasal dari prize pool senilai US$75.000. Posisi pertama akan mendapatkan US$40.000, sedangkan posisi kedua akan mendapatkan US$20.000, US$10.000 untuk posisi ketiga dan posisi terakhir hanya mendapatkan US$5000.

Menurut xRetzi, turnamen Overwatch MGA 2016 Championship ini adalah “turnamen LAN paling buruk dalam sejarah Overwatch”. Banyak tim yang datang dari jauh untuk mencapai Gfinity London hanya untuk mengetahui bahwa turnamen dibatalkan, tanpa kompensasi apapuun. “Selama seminggu waktu kita terbuang begitu saja, tanpa bisa menunjukkan apapun,” ujar xRetzi. “Seandainya turnamen ini berjalan dan kami mendapat posisi keempat, kami akan tetap puas. Setidaknya kami bisa bermain dan menunjukkan apa yang kami miliki”.

“Sebenarnya masalah ini bisa dihindari bila mereka melakukan tes perangkat satu atau dua hari sebelum turnamen berlangsung,” imbuh Joona “Fragi” Laine dari Ninjas in Pyjamas. “Tapi yang terjadi mereka malah menyerahkan sesi tes pada kami saat turnamen”.

Pada satu sisi, MSI juga ogah-ogahan untuk mengganti laptop mereka dengan PC, pasalnya event ini mereka buat untuk memperlihatkan kekuatan gaming laptop mereka. Sayangnya laptop mereka terlambat datang ke lokasi turnamen sampai delapan jam, dan ketika dicobam pihak tournament organizer menyadari kalau internet mereka tidak bekerja dengan baik di laptop tersebut.

Perwakilan Blizzard yang hadir di event tersebut menyatakan kalau pemain harus lebih kritis terhadap penyelenggaraan turnamen di masa depan. Terutama untuk urusan masalah pada komunikasi maupun penyelenggaraan.

Fragi menambahkan, “turnamen ini jelas sebuah kegagalan, tapi kita bisa memetik sesuatu dari kegagalan ini. Untuk ke depannya penyelenggara turnamen harus melakukan tes untuk semua masalah dan melakukan komunikasi pada para pemain dan penonton.”

Sumber Gambar: ilthaleti