Rekap Hari Kelimat Fase Grup League of Legends World Championship 2018
Hari kelima adalah awal dari putaran kedua fase grup League of Legends World Championship 2018. Selama sehari penuh tim dari grup yang sama akan bertanding untuk menentukan dua tim yang berhak lolos ke babak berikutnya.
Grup pertama yang akan menjalani hari penentuan ini adalah grup B. Sejak awal turnamen, grup ini dianggap sebagai grup neraka karena kehadiran dua tim favorit di dalamnya. Namun meskipun tetap mendapat predikat grup neraka, apa yang terjadi di grup ini jauh di luar ekspektasi.
Team Vitality vs Royal Never Give Up
Sadar akan potensi bot lane RNG, Team Vitality memutuskan untuk menekan Uzi dan Ming sejak awal permainan. Akan tetapi upaya dive di awal permainan malah gagal total dan membuat RNG mendapatkan dua kill.
Team Vitality jelas tidak diam begitu saja dan membalas dengan permainan agresif mereka. Lewat gank di mid di menit 16, Team Vitality mendapatkan tiga kill plus dua tower di mid ditukar dengan dua kill untuk RNG. Team Vitality kembali on fire ketika Jactroll mendapatkan dua Death Sentence untuk memenangkan team fight di menit 27 dan dilanjutkan dengan Baron.
RNG mampu menetralisir efek Baron Buff dari Team Vitality. Namun itu tidak menghentikan Team Vitality untuk mendorong keunggulan mereka di menit 31. Sebuah interupsi yang apik dari Jactroll membuat Team Vitality membuat Karsa yang menggunakan Lee Sin gagal melakukan inisiasi. Team Vitality kemudian membunuh empat orang dan secara mengejutkan memenangkan pertandingan.
Gen.G vs Cloud9
Cloud9 memutuskan untuk menggunakan Hecarim untuk Licorice menghadapi Gen.G. Namun sorotan permainan justru ada di mid ketika Jensen dengan LeBlanc mampu mendapatkan solo kill terhadap Crown dengan Syndra.
Satu kill tersebut merupakan awal dari malapetaka untuk Crown. Berkali-kali ia dibunuh oleh para pemain Cloud9 sepanjang permainan. Ini kemudian menjadi keunggulan untuk Cloud9 sepanjang permainan.
Tanpa kesalahan, Cloud9 mampu mengendalikan permainan dengan baik dan melalui Baron play yang solid mampu mendapatkan kill tambahan untuk mengamankan Baron. Setelah itu Cloud9 tanpa masalah berarti mampu membuat satu lagi kejutan di grup B dan membuat grup ini makin sulit ditebak.
Team Vitality vs Gen.G
Setelah kalah menghadapi Cloud9, Gen.G harus bisa menang untuk bertahan hidup di fase grup ini. Demi mencapai itu mereka memasukkan Ambition di jungle menggunakan Olaf.
Permainan berjalan cukup lambat di awal. Baru di menit delapan Team Vitality mendapatkan dua kill di mid dan bot. Dalam sekejap Team Vitality unggul hampir 2000 gold ketika pertandingan menginjak 10 menit.
Team Vitality tampil dominan sepanjang permainan, memenangkan beberapa team fight untuk memperbesar keunggulan mereka. Cabochard dengan Urgot sama sekali tidak bisa dibendung tiap kali ia bergabung dalam team fight, membuat Gen.G harus bermain ekstra hati-hati.
Meskipun sepertinya sempat mendapat celah, pada akhirnya satu team fight terakhir di mid untuk Team Vitality menghabisi empat pemain Gen.G. Team Vitality memaksa sang juara bertahan menjadi tim pertama yang gugur dari turnamen.
Cloud9 vs Royal Never Give Up
Membawa momentum kemenangan atas Gen.G, Cloud9 memperlihatkan bahwa mereka adalah wakil Amerika Utara yang paling layak diperhatikan. Menghadapi RNG, mereka memperlihatkan game plan yang lebih rapi.
Sebuah pick off atas Uzi dengan Kai’Sa di menit 13 membuat Cloud9 mampu memperoleh keunggulan dari segi networth. Momentum ini tidak dilepaskan sama sekali dengan permainan five man serta team fight yang terkoordinasi dengan baik. Pada menit 26 Cloud9 berhasil mendapatkan empat pemain plus Baron. Tiga menit kemudian mereka berhasil menjebol top lane sebelum memenangkan pertandingan dan membuat peluang mereka lolos dari fase grup terbuka lebar.
Cloud9 vs Team Vitality
Masing-masing tim masih berkewajiban memenangkan pertandingan untuk memastikan tiket ke babak berikutnya. Jika kalah, salah satu dari mereka harus berharap Royal Never Give Up kalah menghadapi Gen.G dan memaksakan tiebreaker.
Kedua tim menggunakan lineup yang menjadi ciri khas mereka. Cloud9 menggunakan Singed untuk Licorice dan Zilean untuk Jensen. Sementara itu Team Vitality menggunakan Ekko untuk Jiizuke.
Sulit menjabarkan satu per satu apa yang terjadi dalam pertandingan ini. Kedua tim bermain dengan ciri khas dan gaya permainan masing-masing dan memperlihatkan pertandingan terbaik di turnamen Worlds paling tidak sejauh ini. Pada akhirnya, Cloud9 yang unggul sejak awal permainan berhasil keluar sebagai pemenang, tapi Team Vitality membuat mereka bekerja sangat keras untuk itu.
Royal Never Give Up vs Gen.G
Royal Never Give Up harus memetik kemenangan agar bisa lolos dari fase grup. Meskipun menghadapi lawan yang sudah dipastikan gugur, Royal Never Give Up tetap memaksimalkan peluang mereka dengan memasukkan MLXG menggantikan Karsa di jungle.
Pergantian tersebut terbukti ampuh. Sepanjang permainan, Gen.G dibantai dengan cukup mudah berkat permainan cepat dari RNG. Hanya dalam 23 menit, RNG memenangkan pertandingan dan memastikan tiket ke babak berikutnya. Namun mereka harus bermain sekali lagi untuk menentukan seeding akhir dengan Cloud9.
Royal Never Give Up vs Cloud9
Taruhan di pertandingan ini adalah seeding pertama di grup yang menjamin lawan yang (relatif) lebih mudah di babak berikutnya.
Tidak seperti pertandingan mereka beberapa hari lalu, Cloud9 memperlihatkan permainan yang lebih solid dan mengimbangi RNG hingga mid game. Setelah membunuh Svenskeren, RNG berusaha memperbesar keunggulan mereka dengan mengambil Baron di menit 25. RNG berhasil mendapatkan Baron, tapi tepat setelah itu mereka harus kehilangan empat orang.
Cloud9 kemudian berusaha mengambil Baron di menit 37 yang tentunya diinterupsi oleh RNG. Sebuah inisiasi dari Ming dengan Rakan diikuti dengan Paranoia dari MLXG dengan Nocturne membuat RNG berhasil mendapatkan Ace. Dengan respawn time yang cukup lama, RNG tidak buang waktu dan langsung mengakhiri permainan tanpa mengambil Baron.
Dengan hasil tersebut, RNG keluar sebagai juara grup B, disusul oleh Cloud9 di peringkat kedua. Meskipun berjuang dengan sangat baik dan mampu memberikan banyak kejutan, Team Vitality harus gugur di peringkat ketiga, sementara roster juara bertahan Gen.G menjadi tim pertama yang gugur dari turnamen.