Rekap Hari Kedua Fase Play-In League of Legends World Championship 2018
Hari kedua play-in memainkan putaran pertama round robin untuk grup A dan B. Edward Gaming dari LMS melenggang menghadapi lawan-lawannya, sementara G2 sepertinya masih belum berada dalam performa terbaiknya di turnamen ini.
Edward Gaming vs Infinity Gaming (Grup A)
Infinity Gaming bermain dengan line-up unik yang jadi ciri khas mereka dengan Lulu di mid. Sayangnya rencana mereka tidak pernah berjalan, terutama dengan early game yang sangat buruk.
Baru 10 menit permainan berlangsung, Edward Gaming sudah unggul lebih dari 3000 gold dan 5-0 dari segi kill, tiga di antaranya diperoleh oleh iBoy dengan Kai’Sa. Seiring waktu, perbedaan kelas antara kedua tim makin terlihat. Edward gaming memenangkan pertandingan dalam waktu 25 menit.
G2 Esports vs Supermassive (Grup B)
G2 sempat mendapatkan keunggulan kecil di early game berkat movement yang membuahkan Turret pertama. Namun Supermassive tetap mengimbangi dari segi networth dan kill hingga menit 20.
Baru di menit 21 sebuah kill terhadap Wadid dengan Orrn membuat Supermassive berhasil mendapatkan momentum. Memanfaatkan line-up yang cukup kuat di mid game, Supermassive kemudian mengkonversi satu kill tersebut dengan satu Inhibitor Turret. Supermassive berbalik unggul sebesar 2000 gold.
Dengan keunggulan kecil tersebut, Supermassive kemudian berhasil mendapatkan satu lagi kill tambahan, kali ini dikonversi menjadi Baron plus Dragon. Dengan Baron Buff, Supermassive perlahan tapi pasti menghancurkan tiga Inhibitor G2 dan kemudian memenangkan pertandingan atas wakil Eropa.
Dire Wolves vs Infinity Gaming (Grup A)
Dire Wolves menyambut fase play-in ini dengan satu masalah. Jungler utama mereka, Shernfire, harus menjalani hukuman larangan bermain di dua pertandingan. Posisinya untuk sementara harus digantikan oleh Udysof di dua pertandingan awal.
Pergantian tersebut terbukti berpengaruh besar terhadap Dire Wolves. Permainan belum menginjak 10 menit, Dire Wolves langsung tertinggal dua kill, salah satunya terhadap Udysof yang menggunakan Xin Zao. Tertinggal, Udysof tidak bisa proaktif dan membantu di lane, terutama bot yang tertinggal sangat jauh.
Tertinggal, Dire Wolves memperlambat tempo permainan kemudian grouping up di mid. Keputusan tersebut berbuah manis, menyarangkan dua kill serta menyamakan kedudukan dari segi kill dan networth.
Pada menit 24, dua kill di area Dragon membuat Dire Wolves bisa mengamankan Dragon plus Baron. Tiga menit kemudian, Dire Wolves mendapatkan Inhibitor di mid. Unggul jauh, Dire Wolves kemudian mengambil Baron kedua di menit 33 dan mengakhiri permainan setelahnya.
Ascension Gaming vs Supermassive (Grup B)
Supermassive menggunakan Kassadin di mid untuk GBM untuk menjamin peluang kemenangan mereka di late game. Menanggapi itu, Ascension Gaming bermain cukup agresif di awal permainan dan menyarangkan beberapa kill.
Sayangnya setelah itu momentum mereka meredup dan justru berbalik ke Supermassive melalui dua pick-off di mid. Permainan kembali melambat yang jelas menguntungkan Supermassive. Seiring waktu, Supermassive yang punya potensi scaling yang lebih baik berhasil mengamankan Baron dan akhirnya menutup hari pertama grup mereka dengan skor 2-0.
Dire Wolves vs Edward Gaming (Grup A)
Menghadapi Dire Wolves, Edward Gaming memutuskan untuk mengambil Darius untuk Ray di top. Keputusan ini cukup ampuh terutama ketika Ray berhasil mengusir BioPhanter yang menggunakan Orrn keluar dari lane. Ini membuat Ray unggul cukup jauh dari segi last hit serta damage ke turret. Pada menit 11 Scout yang menggunakan Ryze kemudian melakukan melakukan rotasi ke top, mendapatkan First Blood plus turret pertama.
Dire Wolves berusaha mengimbangi dengan mendominasi dan mengambil turrent di bot. Namun Edward Gaming segera membalas dengan satu pick-off plus satu turret di mid. Edward Gaming mempertahankan keunggulan mereka memasuki mid game.
Permainan melambat sampai akhirnya di menit 22 Edward gaming mendapatkan tiga kill dan mengamankan Baron dengan mudah. Unggul cukup jauh, Edward Gaming kemudian melakukan split push untuk mengambil satu Inhibitor Dire Wolves.
Upaya split push ini sempat mendapatkan punish sekali. Namun di menit 32 split push dari Ray di Nexus membuat Dire Wolves yang terlanjur melakukan Baron berada dalam situasi yang sulit. Pada akhirnya Dire Wolves gagal mendapatkan Baron dan tetap harus mengaku kalah dari Edward Gaming.
Ascension Gaming vs G2 Esports (Grup B)
Kedua tim ingin mengamankan poin pertamanya di grup B, terutama G2 yang lebih diunggulkan sebagai wakil dari Eropa. Urgensi ini terlihat ketika mereka beberapa kali melakukan play di mid sejak early game. Meskipun sukses dua kali dan mendapatkan kill, Ascension lebih dari siap ketika G2 melakukan hal yang sama ketiga kalinya, mendapatkan dua kill plus Dragon dan Herald ditukar hanya dengan satu kill.
Kedua tim terlibat beberapa team fight tanpa bisa merebut atau memantapkan keunggulan. Baru di menit 22 upaya Ascension mengambil Baron malah berujung pahit. Jankos dengan Camille berhasil merebut Baron untuk G2. Meskipun ia harus mati, namun rekan setimnya mampu mengamankan Ace. Dari titik itu, G2 kemudian mengambil objektif yang tersisa dan memenangkan pertandingan di menit 26. Not pretty, tapi yang paling penting bagi G2 adalah mereka berhasil mendapatkan poin pertama mereka di grup B.