Overwatch

Meta Overwatch Pasca Sombra, Siapakah yang Terkuat?

Overwatch mendapatkan update Sombra di bulan November ini. Tidak cuma itu, Blizzard juga melakukan buff dan nerf pada beberapa karakter. Perubahan tersebut membuat meta Overwatch berubah total, melahirkan berbagai kombinasi dan kemungkinan baru yang sebelumnya tidak pernah muncul di Overwatch.

Reinhardt Tersingkir

Sebelum update 15 November 2016, Reinhardt selalu menjadi prime tank yang posisinya tidak tergantikan. Semua ini terjadi karena Reinhardt adalah satu-satunya karakter yang sanggup membendung 2.000 damage dengan mudah.

Bahkan karena keberadaan Ana dan kombinasinya dengan Reinhardt, Overwatch sempat mendapatkan sebuah meta baru yang terdiri atas tiga tank dan tiga support. Meta tersebut langsung ditakedown oleh Blizzard dengan cara melakukan nerf pada ultimate milik Ana.

Proses takedown ini tidak berhenti sampai di situ, mengingat update 15 November tidak hanya menyentuh Ana yang sering menjadi tandemnya.

Reinhardt semakin sulit digunakan karena Soldier: 76 mendapat buff damage untuk Pulse Rifle, yang semula 17 menjadi 20. Dengan fire rate yang sangat tinggi dan jarak yang sangat aman, Pulse Rifle Soldier: 76 sanggup merobek Barrier Field Reinhardt dengan sangat cepat. Dalam sekali reload, Soldier: 76 sanggup menghilangkan 500 poin Barrier Field, itu belum ditambah damage dari serangan Rocket Helix (120) dan damage dari hero lainnya.

Saat Soldier: 76 membuat efektivitas Reinhardt menurun, Sombra juga hadir menjadi anti meta Reinhardt secara langsung. Sombra memang kesulitan ketika disuruh melawan Reinhardt satu lawan satu, tetapi skill Hack Sombra sanggup menghilangkan Barrier Field selama enam detik. Itu artinya, sang raksasa Jerman akan kehilangan kemampuan utamanya yang menyebabkan dia sanggup berdiri di garis depan selama enam detik. Enam detik merupakan waktu yang sangat lama, lebih dari cukup untuk membunuh satu karakter dengan hitbox sebesar Reinhardt.

D.Va dan Zarya Berjaya

Saat Reinhardt tersingkir, ada dua tank yang malah bersinar terang. Mereka adalah D.Va dan Zarya. Kombinasi keduanya adalah duet maut yang sangat fleksibel dan mematikan.

D.Va yang mendapatkan buff berupa 100 HP dan peningkatan movement speed ketika menembak sebanyak 25 persen, berubah menjadi mesin pembunuh jarak dekat yang sanggup menahan banyak damage. Memang D.Va tetap menjadi easy target di tengah pertempuran, dan karena itu ia membutuhkan Projected Barrier Zarya untuk melindungi D.Va selama dua detik.

Karena D.Va merupakan easy target, kemungkinan musuh untuk menembak D.Va yang sedang dilindungi Projected Barrier cukup besar. Hasilnya Zarya sering mendapatkan free energy charge sebesar 40 hingga 80 persen dengan sangat cepat, apalagi bila dikombinasikan dengan Particle Barrier. Melawan Zarya yang memiliki energy charge sebanyak 80 persen merupakan mimpi buruk seluruh pemain Overwatch.

Selain tank yang bergeser, kehadiran Sombra juga memunculkan berbagai meta baru yang kemungkinan besar bakal populer.

Sombra jadi Teman Sejati Widowmaker

Widowmaker kurang populer karena kesulitan untuk menghabisi musuhnya bila tidak one hit kill atau headshot. Kekurangan ini bisa diantisipasi oleh Sombra melalui skill Opportunist yang bisa melihat lawan saat sedang sekarat.

Simbiosis mutualisme ini terjadi ketika Widowmaker berhasil menyarangkan tembakkan tetapi tidak berhasil membunuh musuhnya. Sombra bisa mengejar dan menghabisi musuh tersebut dengan menggunakan mobilitasnya yang super cepat dan fleksibel. Hasilnya secure kill untuk Widowmaker dan efektivitasnya cukup meningkat walaupun tetap tidak terlalu populer di play level rendah.

Double Trouble Tracer dan Sombra

Dulu Tracer adalah flanker terkuat dan paling fleksibel. Banyak tim yang memiliki dua Tracer sekaligus saat Blizzard belum menerapkan hero limit. Dengan kehadiran Sombra, Tracer kembali memiliki rekan flanker yang sama-sama fleksibel dan mematikan.

Bisakah kamu membayangkan Sombar dan Tracer melakukan flank ke garis belakang musuh dengan serangan yang terkoordinir? Tracer memiliki damage yang lumayan sakit dan fire rate yang sangat tinggi, sementara itu Sombra bisa mengunci kemampuan semua hero. Hasilnya? Semua hero support yang jadi musuh mereka berdua hanya bisa berdoa, sampai salah satu anggota timnya berganti hero menjadi Winston.

Bila tank mereka berganti menjadi Winston, itu artinya tim lawan mengalami penurunan kekuatan di garis depan yang bisa dimanfaatkan tim kamu untuk menghasilkan efek snowball.

Soldier: 76 Penghancur Lawan Jarak Jauh

Dengan buff berupa penambahan damage Pulse Rifle dan nerf yang dialami ultimate Ana, otomatis Reindhardt bukanlah target potensial untuk Nano Boost.

Ana membutuhkan target baru yang bisa mengoptimalkan Nano Boost, dan dari seluruh hero yang terlintas di pikiran saya, Soldier: 76 menjadi hero paling potensial menerima Nano Boost Ana.

Sekarang mari kita berhitung sejenak. Dengan damage maksimal sebanyak 20, plus Nano Boost dari Ana sebanyak 50 persen damage, maka Soldier: 76 menghasilkan 30 damage per peluru. Bila di dalam tim ada Mercy dan dia ikut memberikan buff Caduceus Staff berupa 30 persen damage, maka damage akhir yang dihasilkan Soldier: 76 adalah 39 damage. 39 damage dikali dengan 25 sama dengan 975 damage.

Ultimate Ana berdurasi delapan detik dan dalam satu detik, Soldier: 76 sanggup memuntahkan sepuluh peluru sedangkan reload time Soldier: 76 adalah 1,5 detik. Jadi dengan satu kali Nano Boost, dalam kondisi optimalnya Soldier: 76 sanggup memuntahkan 1.950 damage. Itu artinya ia sanggup menghabisi tujuh hero dengan HP 250 atau tiga hero dengan HP 600. Tambahkan ekuasi di atas dengan Tactical Visor, maka tim musuh akan mendapatkan mimpi buruk dalam bentuk badan berlubang-lubang tertembak Pulse Rifle.


Pergantian meta memang tidak bisa dihindari pada game-game esports. Sejatinya kamu akan berhadapan dengan banyak meta baru selain dari yang kami sebutkan di atas. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah kalian setuju dengan penjabaran dan perhitungan saya di atas? Bila setuju maupun tidak setuju silakan beri komentar di kolom artikel